Jakarta –
Panglima perang Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan situasi di garis depan terus memburuk dalam menghadapi beberapa serangan Rusia. Bahkan ia mengatakan, pasukan Ukraina telah mundur dari posisinya di wilayah timur Donetsk.
Rusia sedang mencoba memanfaatkan keunggulannya dalam hal sumber daya manusia dan artileri sebelum pasukan Ukraina mendapatkan pasokan senjata baru AS yang sangat dibutuhkan. AS pekan lalu menyetujui paket bantuan militer senilai USD 61 miliar untuk Ukraina, tapi masih dalam proses.
Seperti dikutip detikINET dari BBC, senjata-senjata baru AS belum sampai ke garis depan, di mana pasukan Ukraina telah berjuang selama berbulan-bulan dalam situasi kekurangan amunisi, pasukan, dan pertahanan udara.
“Situasi di garis depan semakin memburuk,” kata Jenderal Syrskyi dalam sebuah postingan di Telegram. Dia membenarkan pasukan Ukraina sudah mundur dari beberapa posisi mereka di wilayah Donetsk yang merupakan bagian dari garis pertahanan, dibentuk setelah Rusia merebut Avdiivka.
Sebagian besar pertempuran terjadi di sekitar Chasiv Yar, benteng yang dikuasai Ukraina yang coba dijangkau Rusia setelah merebut Avdiivka. “Moskow telah mencapai keberhasilan taktis di beberapa sektor,” katanya lagi
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah merebut desa Novobakhmutivka, sekitar 10 km (6 mil) utara Avdiivka. Awal bulan ini, Jenderal Syrskyi sudah memperingatkan situasi medan perang di bagian timur telah “memburuk secara signifikan”.
Komandan Garda Nasional Ukraina, Oleksandr Pivnenko, juga memperkirakan akan ada upaya pasukan Rusia maju ke Kharkiv, kota kedua Ukraina, yang terletak di dekat perbatasan Rusia.
Presiden AS Joe Biden minggu ini menandatangani paket bantuan senilai USD 95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan di tengah penolakan dari beberapa anggota Kongres terhadap bantuan tersebut.
Pentagon mengatakan akan memberikan rudal pertahanan udara Patriot dan amunisi artileri ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer barunya.
Menurut organisasi penelitian Jerman, Kiel Institute, antara Februari 2022 dan Januari 2024, Amerika memberi Ukraina lebih dari USD 40 miliar bantuan militer.
Simak Video “Putin Sebut Kehadiran Pasukan Barat di Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)