Jakarta –
Sebelum Thariq Halilintar mengucap ijab kabul, Aaliyah Massaid yang duduk di sampingnya menyampaikan permohonan maaf lebih dulu ke Reza Artamevia.
Pada momen itu Reza Artamevia tampak tak bisa menyembunyikan haru bahagianya. Salah satu diva Indonesia itu sampai menutup mulutnya saking tak bisa menahan tangisnya.
Aaliyah Massaid menggenggam tangan ibundanya. Raut wajah Aaliyah terlihat selalu tersenyum.
“Aaliyah mohon keikhlasan dan keridaan Ibu untuk Aaliyah. Untuk ibuku tersayang sejak Aaliyah dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang, banyak kesalahan dan dosa yang Aaliyah lakukan terhadap Ibu. Aaliyah meminta maaf sebesar-besarnya,” kata Aaliyah di hotel Raffles Jakarta Selatan pada Jumat (26/7/2024).
“Aaliyah mohon maaf kepada ibu atas segala kesalahan Aaliyah. Aaliyah tidak akan bisa membayar untuk segala yang ibu lakukan ke Aaliyah,” ucap Aaliyah membuat Reza Artamevia terisak.
Putri kedua Reza Artamevia dan mendiang Adjie Massaid ini, juga mengucapkan terima kasih kepada Mudjie Massaid.
“Untuk Om Mudjie, dari lubuk hati Aaliyah yang paling dalam, Aaliyah mohon kepada Om Mudjie untuk menikahkan dan mengawinkan Aaliyah dengan calon suami Aaliyah, Thariq Halilintar. Aaliyah ikhlas dan insyaallah rida, semoga pernikahan Aaliyah dengan calon suami Aaliyah mendapatkan berkah dan rida Allah SWT, teriring doa dari ibu,” tutupnya.
Sambil terisak, Reza Artamevia memberikan rida dan keikhlasan putrinya menikah.
“Untuk putri ku tercinta, ibu senantiasa memaafkan kesalahan-kesalahan, dosa-dosa ananda. Ibu mohon maaf lahir batin…. Ini tangis bahagia ya. Ibu doakan agar pernikahan Aaliyah dengan Thariq mendapat keluarga yang bahagia lahir batin, dunia akhirat, dalam kehidupan rumah tangga kalian nanti diberikan anugerah keluarga yang nikmat, dengan rida Allah, diberikan keturunan saleh dan salihah, senantiasa mendapat berkah dari kita semua dan bisa menjadi manfaat untuk kalian berdua,” ucap Reza terisak.
“Ibu ikhlas sayang, Aaliyah ikhlas lahir batin ya. I love you so much,” tutup Reza yang tak dapat menahan tangisnya.
(pus/wes)