
Jakarta –
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengunjungi kediaman korban longsor Mojokerto di Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, hari ini. Dia menyampaikan bela sungkawa secara langsung sekaligus memberikan santunan kepada ahli waris para korban.
“Saya takziah bersama Pak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Mojokerto ke rumah duka. Kita juga menyampaikan bela sungkawa sekaligus menyampaikan salam Bapak Presiden,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).
Musibah longsor yang terjadi di Jalur Pacet-Cangar Kamis (3/4/2025) menelan 10 korban jiwa. Tiga di antaranya merupakan warga Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Tiga korban dari insiden tersebut yakni Fitria Handayani (27), Ahmad Fiki Muzaki (28), dan Mikaila F. Z (3,5).
Dalam kesempatan tersebut, Saifullah pun menyampaikan santunan secara langsung senilai Rp 15 juta bagi ahli waris masing-masing korban. Lebih jauh, Saifullah mengungkapkan bahwa kedatangannya saat itu ialah untuk menunaikan tugasnya sebagai bagian dari Kementerian Sosial.
“Kementerian Sosial memiliki peran dalam penanganan bencana dan dilaksanakan bersama-sama dengan institusi lain dan juga masyarakat,” ujarnya.
Tahap penanganan bencana yang pertama adalah proses evakuasi. Saifullah berpesan proses evakuasi ini boleh dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan kapasitas agar proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar.
Tugas kedua Kementerian Sosial dalam mitigasi bencana ialah penyediaan shelter dan logistik. Adapun jika tidak diperlukan shelter dan logistik, maka Kemensos akan beralih ke tahap berikutnya yaitu rehabilitasi.
“Jika ada pengungsi akan disiapkan tempat pengungsian dan logistik. Jika tidak ada, maka berikutnya adalah rehabilitasi. Pemulihan di daerah tempat bencana,” kata Saifullah.
Saifullah menambahkan, saat ini, mitigasi bencana longsor di Mojokerto tengah memasuki fase pemulihan.
Untuk membantu pemulihan, Kementerian Sosial telah mengerahkan 20 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto untuk membantu pengelolaan dapur umum dan menyediakan makanannya bagi para petugas dan relawan yang membantu proses evakuasi korban dan pembersihan area yang terdampak longsor.
“Ada 20 (Tagana) yang dilibatkan di sini kemarin untuk membantu dukungan logistik buat dapur umum untuk kebutuhan mereka yang sedang mengevakuasi maupun juga masyarakat lain yang ikut terlibat dalam kegiatan evakuasi,” tutupnya.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini