Jakarta –
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah menetapkan formasi untuk rekrutmen calon Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2024. Sebanyak 1,28 juta formasi telah ditetapkan sebagai tahap awal untuk pemenuhan total kebutuhan 2,3 juta ASN.
Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan seluruh instansi pusat dan daerah.
Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas menyampaikan pendaftaran dapat segera dimulai setelah proses validasi selesai berdasarkan hasil pengisian/input rincian formasi dari masing-masing kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda).
“Kementerian PANRB dan BKN sudah lakukan percepatan pada proses verifikasi dan validasi formasi ASN dari input yang dilakukan K/L dan pemda. Kami harap K/L dan pemda yang belum merampungkan input di sistem BKN untuk segera menyelesaikan agar pendaftaran CASN segera dibuka karena sudah ditunggu-tunggu publik,” ujar Anas dalam keterangannya, Selasa (30/4/2024).
Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat tematik mengenai rekrutmen CASN di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Selasa (30/04).
Lebih lanjut, Anas menjelaskan ada sebagian K/L dan pemda yang belum merampungkan pengisian detail dari formasi yang telah ditetapkan Kementerian PANRB.
“BKN sudah berkoordinasi. Kami yakin bisa rampung dalam waktu dekat, dan pendaftaran CASN dapat segera dimulai,” ucap Anas.
Anas menjelaskan saat ini terdapat 1,28 juta formasi CASN untuk memenuhi kebutuhan ASN secara nasional sebesar 2,3 juta secara bertahap. Formasi ini terdiri atas 75 kementerian dan lembaga sebanyak 427.850, serta 524 pemerintah daerah sebanyak 862.174. Jumlah formasi tersebut
Adapun ASN yang dimaksud terdiri atas dua kategori, yaitu CPNS yang bisa dilamar oleh fresh graduate; serta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diperuntukkan bagi tenaga non-ASN dan eks Tenaga Honorer Kategori (THK) II yang telah masuk basis data (database) BKN.
Anas menambahkan, saat ini pemerintah menyiapkan ASN talenta digital dari kalangan fresh graduate yang akan menjadi akselerator mesin birokrasi dan pelayanan publik. Arah kebijakan rekrutmen ASN talenta digital didesain berdampak mengakselerasi ekonomi lokal dan nasional, mulai digitalisasi sektor pertanian, perindustrian, pariwisata, produksi UMKM, perdagangan, dan sebagainya.
“Jadi seluruh CASN ini adalah talenta digital yang harus punya basic knowledge terkait digitalisasi. Harapannya CASN yang direkrut nanti bisa melanjutkan digital leadership,” ucapnya.
Menurut Anas, digital bukan hanya tentang teknologi, namun juga berkaitan dengan kepemimpinan digital (digital leadership).
Anas menjelaskan talenta digital terbagi menjadi dua, yakni talenta digital sebagai pengguna dan sebagai pengelola. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan untuk menghadirkan kepemimpinan digital ini. Ketiganya adalah struktur digital, kompetensi digital, dan digital culture.
Ia menjelaskan talenta digital yang direkrut melalui pengadaan CASN nantinya akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Mereka akan menerapkan pola kerja terpadu dengan fleksibilitas waktu dan lokasi mendukung sistem kerja kolaboratif dan agile.
“Karenanya perlu talenta-talenta digital yang siap untuk mendorong akselerasi roda pemerintahan di IKN,” pungkas Anas.
Simak juga ‘Rekrutmen CPNS Kini 3 Kali Setahun, Peluang Jadi ASN Makin Terbuka’:
[Gambas:Video 20detik]
(anl/ega)