Jakarta –
Chiki Fawzi menceritakan kondisi emosionalnya saat menjadi relawan di lokasi bencana banjir dan longsor Sumatera. Meski aktif membantu warga terdampak, Chiki memiliki batasan mental.
Selama berada di lokasi bencana, ia fokus membantu kelompok rentan. Ia menceritakan salah satu momen saat mengevakuasi lansia yang sedang sakit dan sendirian.
“Aku… waktu itu ya ada satu lansia ya karena anak-anaknya merantau dan stroke kalau gak salah, di daerah tempat aku bergerak kayak gitu,” cerita Chiki Fawzi di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).
Namun, Chiki jujur mengakui dirinya gak sanggup menangani jenazah. Ia memilih untuk tidak mendekati area dengan banyak korban meninggal demi menjaga stabilitas mentalnya agar tetap bisa membantu dengan efektif.
“Tapi emang dari awal aku state kepada teman-teman relawan, aku kalau bisa jangan ke tempat yang banyak jenazah. Aku masih trauma gitu karena kita sebagai relawan, kalau aku ya, aku dan kita tuh kalau jadi relawan harus tahu kapasitas masing-masing,” ungkapnya.
Putri Ikang Fawzi dan mendiang Marissa Haque itu mengetahui kapasitas diri sangat penting bagi seorang relawan. Hal ini bertujuan agar kehadiran mereka sebagai relawan benar-benar membantu dan tidak menjadi beban tambahan saat berada di lokasi bencana.
“Jangan sampai kita datang merepotkan dan menambah PR. Jadi aku tahu nih aku masih trauma sama jenazah gitu. Ya aku gak ke tempat yang banyak jenazah,” jelasnya.
Terkait kondisi di lapangan, Chiki juga mengungkapkan sulitnya komunikasi akibat infrastruktur yang rusak parah. Namun, ia tetap berusaha memberi kabar kepada ayahnya, Ikang Fawzi.
“Berkabar teruslah. Pas ada sinyal sih. Aku bilang emang susah banget sinyalnya karena kan pada terendam, listrik juga gardu utama terendam,” kata Chiki Fawzi.
(fbr/pus)














