
Jakarta –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjelaskan alasan banjir di wilayah Tegal Alur, Jakarta Barat, belum surut selama 24 jam lebih. Salah satunya, BPBD menemukan saluran air tersumbat lumpur dan sampah.
“Ditemukan adanya sumbatan lumpur dan sampah di saluran air,” kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024).
Michael mengatakan saat ini personel gabungan masih berjibaku menyurutkan genangan air. Petugas gabungan tengah membersihkan saluran air menghilangkan sumbatan.
“Sedang dalam penanganan petugas di lapangan dengan membuat aliran drainase yang lebih besar,” jelasnya.
Michael menjelaskan banjir di Tegal Alur terjadi akibat curah hujan ekstrem membuat Kali Semonggol meluap. Air yang meluap pun, jelas Michael, mengalir ke dataran yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir.
“Penyebab banjir di Tegal Alur akibat intensitas hujan yang cukup ekstrem yang mengakibatkan luapan Kali Semonggol. Kondisi dataran lebih rendah dibandingkan aliran Kali Semonggol dan juga terdapat beberapa titik yang cekung sehingga menyebabkan air masih menggenang,” terangnya.
Suasana tempat pengungsian korban banjir Tegal Alur, Jakbar (Belia/detikcom)
|
Tak hanya itu, Michael menyebut kondisi pasang air laut turut menghambat penanganan banjir karena air yang masuk ke permukiman warga sulit dipindahkan.
“Kondisi laut yang pasang menghambat upaya perpindahan air dari pemukiman warga yang notabene berada di dataran rendah,” ucapnya.
Seperti diketahui, kawasan Tegal Alur dilaporkan terendam banjir sejak kemarin (22/3). Hingga pukul 18.00 WIB malam ini, banjir belum juga surut.
Berdasarkan data terbaru BPBD DKI Jakarta, kini tersisa empat RT di Kelurahan Tegal Alur yang masih kebanjiran. Ketinggian air sekitar 40 cm.
Sebanyak 976 jiwa bertahan di pengungsian yang berlokasi di RPTRA Alur Kemuning, Rusun Lokbin, Musholla Al-Hidayah, SDN 11 PAGI RA 04, Musholla Al-Mukhlisin, SDN 02 Pagi, RPRTA Alur Anggrek, Masjid As-Saudiyah, Balai Warga RT 02/03.
(taa/jbr)