
Jakarta –
Pemerintah meminta agen pemegang merek (APM) untuk merakit secara lokal mobil jenis double cabin. Tapi pasar mobil double cabin di Indonesia kalah besar dibandingkan Thailand.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI)Attias Asril mengatakan pasar mobil double cabin perlu diperbesar sehingga bertemu skala ekonominya. Jangan ujug-ujug diminta relokasi produksi.
“Pasti harus ada kompensasi atau insentif mendukung kalau apa adanya kayak sekarang nggak ada apapun, ‘pindahin pabriknya’, ya mungkin berat,” kata Attias Asril di Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).
Satu hal yang jadi pembeda di Indonesia, mobil double cabin berbeda dengan mobil penumpang, kendaraan itu tetap wajib kir, – proses uji kelayakan pada kendaraan niaga tiap enam bulan sekali. Ini gara-gara mobil double cabin masuk kategori pick up pengangkut barang.
Salah satu insentif yang diusulkan terkait penghapusan uji KIR. Namun hal yang kalah penting ialah insentif yang tepat dari pemerintah untuk menekan harga jual.
“Uji KIR bisa salah satu (insentif lokalisasi produksi double cabin), tapi uji KIR itu kan pada saat sudah digunakan. Pada saat dibeii dia (konsumen) dapat benefit apa, banyak yang mesti dipikirin,” kata Attias.
Attias menambahkan mobil double cabin punya pasarnya tersendiri. Isuzu saat ini menjual double cabin berpenggerak 4×4, peminatnya datang dari industri tambang.
Di sisi lain penjualan pick up double cabin di Thailand selayaknya mobil sejuta umat di Indonesia. Tiap bulan bisa tembus puluhan ribu unit.
Bagaimana di Indonesia? berdasarkan data retail penjualan double cabin selama 2023 lalu, penjualan double cabin 4×4 tembus 25.072 unit. Terdiri atas Toyota Hilux 16.976 unit, Mitsubishi Triton 7.106 unit, dan Isuzu D-Max 990 unit. Ini penjualan selama satu tahun.
PT Toyota Astra Motor sebagai pemimpin pasar double cabin mendorong agar permintaan dalam negeri meningkat supaya harapan pemerintah bisa terpenuhi.
“Jadi kalau memang Indonesia ingin mau memproduksi pick up, market pick up-nya harus diperbesar, terlebih pick up seperti Hilux itu yang terbesar di Thailand, di seluruh dunia Thailand dan Amerika, dua negara itu ya. Sekitar lebih dari 50 persen market-nya Thailand, hampir 400 ribu unit itu adalah Hilux,” kata Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, pasar double cabin Indonesia bisa lebih berkembang.
“Catatan dari Kemenperin untuk prinsipal, yang aneh prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin. Alasannya, permintaan double cabin di Thailand lebih tinggi,” katanya.
“Harus dipelajari kembali. Pindahkan produksi double cabin ke Indonesia, karena pasti dua, tiga atau 10 tahun ke depan (pasarnya) lebih menjanjikan dari Thailand dan policy bisa kita rumuskan,” kata dia.
Simak Video “Pas Buat Healing! Isuzu Pamer Campervan di GIIAS 2022“
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)