Militer China mengirimkan sejumlah jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat patroli Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang terdeteksi mengudara di atas perairan Selat Taiwan yang sensitif pekan ini.
China mengklaim kedaulatan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis, dan menegaskan hak yurisdiksi atas Selat Taiwan. Otoritas Taipei, dan AS, membantah klaim Beijing dengan mengatakan bahwa Selat Taiwan adalah jalur perairan internasional.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/4/2024), Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menyebut pesawat patroli dan pengintaian maritim P-8A Poseidon, yang juga digunakan untuk misi anti-kapal selam, mengudara di atas Selat Taiwan yang merupakan wilayah udara internasional.
“Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, Amerika Serikat menjunjung tinggi hak navigasi dan kebebasan dari semua negara,” tegas Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.
“Transitnya pesawat itu di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” imbuh pernyataan itu.
Namun militer China menggambarkan penerbangan pesawat patroli dan pengintai maritim AS itu sebagai “kehebohan publik”. Beijing mengerahkan sejumlah jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat militer Washington tersebut.
“Menanganinya sesuai dengan hukum dan regulasi,” sebut militer China dalam pernyataannya pada Rabu (17/4) waktu setempat.
“Pasukan di zona ini selalu dalam kondisi siaga tinggi dan akan dengan tegas membela kedaulatan dan keamanan nasional, serta perdamaian dan stabilitas regional,” demikian pernyataan Komando Zona Timur Tentara Pembebasan Rakyat, nama resmi militer China.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video ‘RI-China Komitmen Jaga Stabilitas dan Perdamaian di Indo-Pasifik’:
[Gambas:Video 20detik]