
Jakarta –
Kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kembali dilanda banjir. Warga lagi-lagi harus membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir.
Kasiani (63), warga RT 5 RW 8, bahkan sampai menganggap aktivitas bersih-bersih rumah dari sisa banjir layaknya olahraga. Sejak sekitar pukul 07.00 WIB, dia mulai membereskan lumpur yang masuk ke rumah dan terasnya.
“Gimana lagi, capek juga ya gini, tetap harus dibersihin, saya anggap sambil olahraga aja, gerakin badan,” kata Kasiani kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).
Kasiani merasa sudah bosan dengan banjir yang kerap melanda Pejaten Timur. Banjir dari luapan Sungai Ciliwung itu hampir tiap tahun terjadi pada musim hujan.
“Banjir di sini sudah sejak saya kecil dulu. Waktu masih sekolah, itu ada banjir kecil, nggak tinggi, awal 2000-an itu naiknya udah tinggi banget, 2007 itu apalagi,” imbuhnya.
Meski begitu, Kasiani menyebut banjir kali ini tidak sebesar pada awal Maret lalu. Ketinggian air lebih rendah dan banjir cenderung cepat surut.
“Banjirnya sekarang nggak kayak kemarin itu, ini masih kecil. Yang awal bulan kemarin itu lantai 2 rumah sudah kemasukan air,” katanya.
Dia melanjutkan banjir hari ini terjadi mulai sekitar pukul 01.00 WIB. Namun air mulai masuk rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB.
Kasiani berharap upaya pemerintah menormalisasi sungai bisa segera dilakukan, sehingga banjir bisa diantisipasi.
“Kita percaya sama pemerintah saja. Kita harapannya nggak banjir-banjir lagi,” ungkapnya.
Selanjutnya Ketua RT 17 RW 7 Alam mengatakan selama musim hujan ini dia dan keluarganya selalu waspada potensi banjir. Setiap hari dia mengecek pantauan banjir Jakarta.
“Sejak semalam saya udah pantau terus, kan hujan juga nggak berhenti ya. Patokannya kalau Katulampa udah naik Siaga 3, Siaga 2, kita siap-siap. Tapi lihat juga yang di Bogor,” kata Alam.
Jika ketinggian air di Katulampa mulai mencapai Siaga 3, dirinya mulai siap-siap mengevakuasi barang-barang di rumah. Kendaraan yang diparkir di garasi dibawa ke parkiran Stasiun Pasar Minggu.
“Di sini banjir tuh udah kayak hal lumrah. Udah terbiasa kita tiap malam, apalagi musim hujan mantau terus. Waswas pasti ada, tapi karena udah terbiasa, jadi kita tahu apa yang harus dilakuin ya,” sambungnya.
Lihat juga Video: Seusai Banjir, SDN 22 Pejaten Timur Izinkan Siswa Tak Pakai Seragam-Sepatu
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu