
Jakarta –
Pebalap Honda HRC Castrol, Joan Mir, sudah kehabisan kata-kata dalam menghadapi sejumlah permasalahan di motor MotoGP RC213V. Kata Mir, permasalahan utama Honda terletak di bagian mesinnya, di mana motor racikan Jepang itu memiliki kekurangan dari segi tenaga.
“Masalah itu masih ada. Dan masalah itulah yang membuat saya tidak bisa menyalip. Saat saya mencapai lintasan lurus, saya akan melaju sejajar, dan saat kami menaikkan gigi, mereka (lawan) akan meninggalkan saya di belakang,” ungkap Mir dikutip dari Motorsport.
Sebagai informasi, pada seri pembuka MotoGP 2025 di Thailand Mir sebenarnya sudah bisa masuk rombongan 10 besar saat balapan. Mir finis di posisi kesembilan pada sprint race. Dia juga berjuang di posisi 10 besar pada balap utama hari Minggu, sebelum akhirnya gagal finis karena terjatuh.
Mir pun mengungkapkan masalah terbesar di motor Honda RC213V. Kata Mir, RC213V masih kekurangan tenaga. “Di Honda, mereka sadar bahwa (motor) kami kurang tenaga, saya kira mereka (harusnya) punya rencana dalam hal ini, karena saya sudah lelah mengatakannya,” ujar pebalap yang menjuarai MotoGP 2020 bersama Suzuki itu.
“Motor ini sebenarnya memiliki basis yang cukup bagus, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, namun masalah terbesarnya adalah mesinnya,” tegasnya lagi.
Di seri kedua MotoGP 2025 yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Mir mengatakan motor Honda RC213V bisa mengalami dua kemungkinan, antara tampil sangat baik atau tampil sangat buruk.
“Sirkuit ini (Termas de Rio Hondo) sangat berbeda (dibandingkan dengan Thailand). Cengkeramannya tidak kuat dan pengeremannya juga sangat minim. Saya penasaran buat mengetahui bagaimana performa motor kami di Termas: bisa berjalan sangat baik, atau bisa juga sangat buruk,” bilang Mir.
“Yang jelas kami optimis, di dalam pit ada aura positif dan itu membantu, tidak diragukan lagi,” tukas dia.
Di balapan utama MotoGP Argentina 2025, Mir berhasil finis di urutan kesembilan. Di sprint race lebih baik lagi, Mir finis di urutan kedelapan.
(lua/rgr)