Jakarta –
Sistem pengapian adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan bermesin bensin. Di antara berbagai elemen yang ada, coil pengapian atau ignition coil memiliki peran krusial.
Pengemudi wajib tahu, bahwa komponen kecil ini berperan besar dalam memastikan kendaraan dapat menyala dan berjalan dengan baik. Seperti layaknya komponen lain, coil pada pengapian juga bisa mengalami kerusakan.
Gejala seperti mesin sulit dinyalakan, tenaga kendaraan menurun, atau konsumsi bahan bakar meningkat, sering kali menjadi indikasi adanya masalah pada coil pengapian.
Coil dalam System Pengapian Berfungsi Untuk Apa?
Setiap jenis pengapian didukung dengan berbagai komponen supaya sistemnya bisa berjalan dengan baik. Ignition coil atau coil, pada sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan daya listrik.
Dijelaskan pada laman beberapa merek otomotif, adanya komponen ini membuat daya listrik dapat dinaikkan hingga 10 kV, atau bahkan bisa lebih tinggi lagi. Hal ini penting, karena untuk menghasilkan percikan api, maka dibutuhkan tegangan listrik dalam jumlah yang besar.
Coil pengapian bertugas mengubah tegangan listrik, dari aki yang rendah menjadi tegangan tinggi. Hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi.
Percikan api akan memulai proses pembakaran di ruang bakar, sehingga mesin kendaraan dapat bekerja optimal. Tanpa coil, sistem pembakaran tidak akan berjalan dan kendaraan pun tidak bisa dinyalakan.
Fungsi Sistem Pengapian
Sistem pengapian berperan sebagai rangkaian mekatronika yang mengubah listrik bertegangan rendah menjadi energi listrik bertegangan tinggi. Energi tersebut kemudian dialirkan ke busi, sehingga tegangan tinggi tersebut diubah menjadi percikan api (spark) yang diperlukan untuk menyalakan mesin mobil.
Skema pengapian ini hanya ditemukan pada mesin berbahan bakar bensin. Adapun fungsi utama sistem pengapian adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan Percikan Api di Ruang Bakar
Fungsi utama sistem pengapian adalah menghasilkan percikan api di ruang bakar. Percikan ini membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah kompresi, yang kemudian menghasilkan tenaga putar untuk mesin.
Proses ini melibatkan komponen utama seperti busi dan ignition coil, yang bekerja sama untuk memastikan pembakaran terjadi secara optimal.
2. Mengatur Waktu Pengapian
Selain menciptakan percikan api, sistem pengapian juga berfungsi untuk mengatur waktu pengapian di setiap silinder. Waktu pengapian harus tepat, yakni sesaat sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) pada langkah kompresi.
Pengaturan waktu ini dilakukan oleh komponen seperti vacuum advancer (pada sistem konvensional), contact point (platina), atau engine control unit (ECU) yang memanfaatkan power transistor pada sistem EFI.
3. Mengatur Percikan Api ke Silinder
Fungsi lain dari sistem pengapian adalah mendistribusikan percikan api ke masing-masing silinder pada waktu yang tepat. Mobil dapat memiliki 3, 4, 6, hingga 12 silinder, dan sistem pengapian memastikan bahwa setiap silinder mendapatkan percikan api sebelum piston mencapai TMA pada langkah kompresi. Proses ini juga menentukan silinder mana yang aktif dan mana yang tidak pada setiap siklus pembakaran.
4. Jenis Sistem Pengapian
Terdapat empat jenis utama sistem pengapian pada kendaraan bermotor, yaitu:
– Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Sistem ini sering digunakan pada sepeda motor dengan mesin silinder tunggal. CDI menggunakan kapasitor untuk menghasilkan induksi pada koil.
– Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)
DLI adalah sistem pengapian tanpa distributor yang banyak digunakan pada mobil dengan teknologi EFI (electronic fuel injection).
– Pengapian Transistor
Sistem ini merupakan pengapian elektronik yang menggunakan transistor sebagai pengganti kontak mekanik. Transistor berfungsi sebagai saklar elektronik untuk memutus arus primer koil, sehingga listrik diubah menjadi percikan api.
– Pengapian Konvensional
Sebagaimana namanya, sistem ini menggunakan kontak mekanik untuk menentukan interval percikan api pada busi. Pengapian konvensional adalah pendahulu dari sistem pengapian transistor.
Nah, itulah tadi penjelasan fungsi coil pada sistem pengapian, serta sedikit info terkait sistem pengapiannya. Semoga dengan memahami fungsi dan jenis sistem pengapian, kamu dapat mengenali cara kerja mesin kendaraan yang komponennya penting untuk dijaga.
(aau/fds)