Jakarta –
Otoritas Brasil resmi menghentikan pembangunan pabrik mobil listrik Build Your Dreams (BYD) di kawasan setempat. Penyebabnya, ditemukan indikasi perbudakan pekerja dalam proyek tersebut!
Disitat dari Reuters dan BBC, Kantor Ketenagakerjaan Umum (MPT) Brasil menyatakan, ada 160-an pekerja yang diselamatkan di negara bagian Bahia, Brasil. Selain itu, BYD juga telah memutus hubungan dengan perusahaan konstruksi terkait demi mematuhi undang-undang setempat.
Perusahaan roda empat asal China tersebut telah mengakhiri kerja sama dengan Jinjiang Construction Brazil Ltd. dan berjanji akan melindungi hak-hak pekerja subkontrak. Bahkan, pekerja-pekerja itu sudah dipindahkan ke hotel terdekat.
Pabrik BYD di Brasil. Foto: Doc. Reuters.
|
Lantas, apa yang menimpa 160 pekerja tersebut sampai-sampai otoritas Brasil menyebutnya sebagai perbudakan massal?
Sumber yang sama mengatakan, pekerja-pekerja yang berasal dari China tersebut ditempatkan di bangunan yang tak layak. Bahkan, mereka tak menerima bayaran dan paspor mereka ditahan.
Seluruh pekerja ditempatkan di empat fasilitas yang berlokasi di kota Camacari, Brasil. Parahnya, di salah satu bangunan, kamarnya tak ada kasur! Sehingga sejumlah pekerja tidur tanpa alas.
Tak berhenti di situ, setiap kamar mandi digunakan bersama-sama sebanyak 31 pekerja. Mereka juga dipaksa bangun pagi-pagi sekali untuk bekerja lebih awal. Hal tersebut sangat berlawanan dengan aturan ketenagakerjaan setempat.
“Kondisi yang ditemukan di tempat penginapan tersebut menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan tentang ketidakamanan dan degradasi. Kondisinya seperti perbudakan,” demikian kata MPT.
MPT menambahkan, situasi tersebut juga termasuk ‘kerja paksa’, karena banyak pekerja yang upahnya ditahan dan menghadapi biaya yang sangat mahal karena pemutusan kontrak.
Sebagai catatan, pabrik BYD di Brasil menjadi fasilitas pertama BYD di luar Asia. Pabrik tersebut mulanya ditargetikan mulai beroperasi Maret tahun depan.
(sfn/dry)