Jakarta –
Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai akhir pekan ini bakal dimanfaatkan untuk masyrakat melakukan perjalanan. Kendaraan pribadi menjadi salah satu moda terfavorit masyarakat untuk bepergian di libur Nataru ini. Simak tarif jalan tol Trans Jawa dari Jakarta ke Semarang, Yogyakarta, sampai Surabaya.
PT Jasa Marga melalui akun Instagramnya memberikan informasi soal tarif tol Trans Jawa yang membentang dari Banten sampai Jawa Timur. Berikut tarif jalan tol Trans Jawa lengkap dari Jakarta menuju Cirebon, Semarang, Yogyakarta hingga Surabaya:
- Jakarta (via Tol Jakarta-Cikampek) – Cirebon (via GT Kanci): Rp 172.500
- Jakarta (via Tol Jakarta-Cikampek) – Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 440.000
- Jakarta (via Tol Jakarta-Cikampek) – Yogyakarta (via GT Banyudono: Rp 536.500
- Jakarta (via Tol Jakarta-Cikampek) – Surabaya (via GT Warugunung): Rp 859.500.
Berdasarkan survei dari Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan, tahun ini diperkirakan ada 110,6 juta orang yang melakukan perjalanan.
Pilihan moda transportasi tertinggi masyarakat akan menggunakan mobil pribadi sebesar 36,07 persen. Yang akan menggunakan sepeda motor 17,71 persen, bus sebesar 15,04 persen, kereta api antarkota 12,85 persen dan pesawat 8,85 persen
Lebih lanjut, berdasarkan hasil survei masyarakat yang melakukan perjalanan di libur Nataru ini kebanyakan beralasan untuk liburan. Ada juga yang beralasan memanfaatkan liburan untuk pulang kampung sebanyak 32,36 persen. Lalu yang merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman sebanyak 19,96 persen dan karena tugas atau pekerjaan sebesar 2 persen.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara resmi telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal 2024 Dan Tahun Baru 2025. SKB tersebut memuat pengaturan lalu lintas di libur natal dan tahun baru mendatang.
“Saat libur Nataru nanti akan ada pengaturan lalu lintas yang meliputi sistem satu arah (one way), dan sistem lajur pasang surut/tidal flow (contra flow),” ujar Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani dikutip dari keterangan tertulisnya.
(rgr/din)