Jakarta –
Sebagian kita mungkin sepakat, Lexus merupakan brand mobil yang identik dengan kalangan menengah ke atas. Namun menariknya, tak semua konsumen membeli kendaraan secara cash atau tunai. Bahkan, hampir separuhnya kredit!
Bansar Maduma selaku General Manager (GM) Lexus Indonesia mengatakan, ada 40 persen lebih konsumen yang membeli kendaraan melalui skema kredit. Mereka kebanyakan memilih tenor singkat, yakni 1-3 tahun angsuran.
“Komposisinya mungkin up to (lebih dari) 40 persen (yang beli kredit). Cukup besar, memang cukup besar,” ujar Bansar kepada detikOto di Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024.
“Biasanya mereka kalau kredit nggak panjang-panjang, kebanyakan mostly terpanjang itu paling tiga tahun aja. Banyak juga yang cuma setahun. Jadi nggak ada yang sampai lima tahun,” tambahnya.
Mobil mewah Lexus di GJAW 2024. Foto: Rifkianto Nugroho
|
Bansar secara tak langsung menjelaskan, konsumen yang membeli mobil melalui skema kredit bukan berarti tak mampu membeli tunai. Pembeli rata-rata nasabah prioritas bank, sehingga transaksi tersebut bagus untuk portofolio mereka.
“Terutama pengusaha, karena mereka punya portofolio di bank. Kemudian ada juga yang memang sudah terbiasa dengan pelayanan value chain Lexus,” ungkapnya.
Kini, konsumen Lexus masih berasal dari kalangan pengusaha atau pimpinan perusahaan. Mereka secara usia kebanyakan sudah matang dan memasuki usia setengah abad.
“Kebanyakan masih… kita bilangnya middle to mature. Jadi over 40 lah, kelihatannya balance antara pengusaha dan eksekutif,” kata Bansar.
Lexus LM 500h. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
|
Menurut Bansar, ada konsumen yang membeli mobil Lexus untuk dikemudikan sendiri, seperti model RX dan LBX. Namun, tak sedikit juga yang membelinya untuk sekadar ditumpangi. Konsumen seperti itu biasanya lebih memilih LM-series.
Pilihan mobil Lexus di Indonesia saat ini makin lengkap. Menariknya, hampir seluruhnya sudah menggunakan mesin hybrid yang ramah lingkungan.
(sfn/rgr)