Jakarta –
Mobil Fortuner menabrak sepeda motor dan gerobak jualan di Palembang, Sumatera Selatan. Sopir diduga mengantuk!
Dikutip dari detikSumbagsel, Peristiwa itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Universitas PGRI, Kecamatan SU I Palembang, Sabtu (5/10/2024), sekitar pukul 11.00 WIB.
Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang Iptu Arham Sikakkum mengatakan, pengendara mobil tersebut mengemudikan mobilnya dalam keadaan mengantuk.
Akibatnya, kata dia, kendaraan yang dikendarai sopir itu hilang kendali dan tak menyadari telah menabrak sepeda motor yang ada di depannya.
“Pengendaranya laki-laki, datang dari arah Simpang Jakabaring. Sopir berkendara dalam keadaan mengantuk,” ungkapnya.
Pemilik gerobak bernama Diah mengungkapkan peristiwa itu menyebabkan dua orang terluka hingga satu korban dikabarkan patah kaki.
Mobil Fortuner berjalan dari arah Simpang Flyover Jakabaring. Menurutnya, mobil tersebut sempat menabrak sepeda motor.
“Dia datang dari arah simpang Jakabaring. Dari jauh itu kami sudah lihat dia menabrak motor,” kata Diah.
Namun, lanjutnya, mobil itu tak berhenti hingga mendekati gerobak jualan gorengan miliknya. Dia pun berlari agar tak tertabrak.
“Jadi dia setelah menabrak motor itu masih berjalan. Kemudian baru menabrak gerobak dan motor kami,” jelasnya.
Diah mengatakan, pengendara mobil Fortuner tersebut tidak merasa telah menabrak motor. Padahal, sepeda motor korban masih terseret sampai mobil berhenti usai menabrak gerobak miliknya.
“Pelaku dan korban sekarang ada di rumah sakit. Kerugian saya sendiri belum bisa dihitung, saya masih syok,” katanya.
Kejadian tersebut sedang diperiksa oleh Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang.
Perlu dipahami, mengantuk saat mengemudi jelas membahayakan. Jadi kalau kondisi kamu mengantuk, tak perlu memaksakan diri untuk berkendara. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana pernah menjelaskan bahwa mengemudi dalam keadaan mengantuk akibatnya sangat fatal.
“Mengemudi adalah aktivitas mengontrol kendaraan yang bergerak. Dibutuhkan konsentrasi dan fokus dari pengemudinya dan ini berhubungan dengan fungsi otak,” jelas Sony.
“Saat ngantuk, si otak lagi rest, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya, nah ini proses berpikirnya hilang,” tambah Sony.
Imbas rasa kantuk memengaruhi kemampuan dalam berkendara dengan aman, beberapa hal di antaranya:
1. Menjadi kurang awas terhadap jalan
2. Memperlambat waktu reaksi kapan waktu untuk mengerem atau memutar kemudi
3. Berdampak buruk dalam hal membuat keputusan yang baik
Tidak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restorasi tidur. Rasa kantuk lumrah dialami oleh manusia. Saat rasa kantuk sudah muncul, ada baiknya untuk beristirahat dan tidak melakukan kegiatan lainnya seperti menyetir. Sebab menyetir membutuhkan fokus yang tinggi.
(riar/riar)