
Seorang YouTuber asal Amerika Serikat, Mykhailo Viktorovych Polyakov, ditangkap oleh polisi India pada 31 Maret 2025. Ia diduga melakukan pelanggaran serius dengan mencoba mendekati Suku Sentinel, salah satu komunitas paling terisolasi di dunia, yang tinggal di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman dan Nicobar, India.
Konten kreator berusia 24 tahun asal Scottsdale, Arizona ini nekat mendarat di pulau terlarang itu untuk merekam video menggunakan kamera GoPro. Bahkan dia meninggalkan sekaleng Diet Coke dan sebuah kelapa sebagai “persembahan” untuk suku tersebut.
Menurut laporan polisi India, Polyakov tiba di Pulau Sentinel Utara pada pukul 10 pagi tanggal 29 Maret 2025. Ia awalnya mengamati daratan dengan teropong selama sekitar lima menit, namun tidak melihat tanda-tanda keberadaan suku.
Tak puas, ia kemudian memutuskan untuk naik ke daratan dan melanjutkan pengambilan gambar. Sebelum meninggalkan pulau, Polyakov meletakkan sekaleng Diet Coke dan sebuah kelapa di pantai, serta mengambil sampel pasir dari sisi timur laut pulau sebagai “kenang-kenangan”.
Dua hari kemudian, ia ditangkap saat kembali ke Port Blair, ibu kota Kepulauan Andaman dan Nicobar, yang terletak lebih dari 1.288 kilometer dari daratan India. Polisi mengungkapkan bahwa ini bukan kali pertama Polyakov mencoba mendekati pulau tersebut.
Pada Oktober tahun lalu, ia pernah menggunakan kayak tiup untuk mendekati pulau, tetapi dihentikan oleh staf hotel tempatnya menginap. Kali ini, ia diduga merencanakan aksinya dengan matang, mempelajari kondisi laut, jadwal pasang surut, dan rute akses dari Pantai Khurmadera.
Polyakov kini ditahan atas tuduhan melanggar undang-undang perlindungan suku asli. Ia dijadwalkan menghadiri sidang pada 17 April 2025, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara dan denda. Rekaman dari kamera GoPro-nya telah disita sebagai barang bukti.
Siapa Suku Sentinel?
Foto: YouTube/ @Neo-Orientalist |
Pulau Sentinel Utara adalah wilayah terlarang bagi siapa pun, baik warga India maupun orang asing. Pemerintah India telah menetapkan larangan mendekati pulau dalam radius tiga mil untuk melindungi Suku Sentinel dari dunia luar, sekaligus menjaga keselamatan penyusup.
Suku ini dikenal agresif terhadap orang asing, sering kali menyerang dengan tombak, busur, dan anak panah.
Pada 2017, India memperketat aturan dengan melarang pengambilan foto atau video suku tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah eksploitasi dan melindungi suku dari paparan penyakit modern yang dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.
Suku Sentinel dianggap sebagai masyarakat paling terisolasi di dunia, menurut Survival International. Para ahli memperkirakan mereka adalah keturunan migran Afrika yang tiba di wilayah tersebut sekitar 50.000 tahun lalu, menjadikan mereka salah satu komunitas pra-Neolitikum terakhir di Bumi. Mereka hidup di Pulau Sentinel Utara yang kecil dan berhutan lebat, bertahan dengan berburu, memancing, dan mengumpulkan tanaman liar.
Hampir tidak ada informasi pasti tentang kehidupan mereka karena penolakan keras mereka terhadap kontak luar. Sejarah mencatat beberapa insiden tragis, seperti pembunuhan dua nelayan pada 2006 yang tersesat ke pantai pulau, serta kematian misionaris Amerika, John Allen Chau, pada 2018, yang tewas ditembak anak panah setelah menyusup secara ilegal.
Meskipun hidup terisolasi, Pulau Sentinel Utara berada di bawah yurisdiksi pemerintah India. Sejak tahun 1956, India telah mendeklarasikan pulau tersebut sebagai cagar suku dan melarang perjalanan dalam radius 5 kilometer (3 mil) dari pulau.
Hingga kini, patroli bersenjata rutin dilakukan di perairan sekitar untuk mencegah kontak dengan suku Sentinel, dengan tujuan melindungi mereka dari penyakit modern dan menjaga keselamatan pihak luar. Pada tahun 2017, pemerintah India bahkan mengeluarkan undang-undang yang melarang pengambilan foto atau video suku Sentinel.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Vonis YouTuber Sojang Atas Hoax V-Jungkook BTS“
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)