Jakarta –
Restoran di Amerika ini mencuri perhatian karena menyajikan menu ekstrem. Berupa marmot panggang yang disebut-sebut lebih enak daripada daging ayam.
Adalah La Casa Del Cuy, sebuah restoran di New York, Amerika yang belakangan mencuri perhatian. Pasalnya, restoran tersebut menawarkan menu ekstrem.
Menu tersebut adalah marmot panggang yang disajikan utuh. Penyajiannya tersebut mirip dengan babi guling panggang yang ada di Bali. Marmot sendiri merupakan jenis hewan pengerat.
Wow! Restoran Ini Sajikan Marmot Panggang Utuh Rp 1,7 Juta Foto: NY Post
|
Karenanya, banyak masyarakat yang keheranan dengan restoran yang menawarkan daging marmot sebagai menunya. Namun, siapa sangka, restoran tersebut justru ramai dipenuhi pengunjung.
Dikutip dari New York Post (12/11/24) marmot panggang yang disajikan rata-rata seberat 1,6 kilogram. Banyak pengunjung yang mengatakan bahwa rasanya lebih enak dibandingkan ayam.
“Ini lebih enak dari ayam dan daging kelinci,” ujar Lucio Barrera selaku manajer restoran. Ia juga mengklaim bahwa kepala marmot adalah bagian terbaiknya.
Tak disangka, marmot panggang seharga Rp 1.750.000 tersebut ludes dalam waktu singkat. Karenanya, Lucio mengatakan bahwa restoran harus menyediakan stok lebih banyak lagi.
Marmot tersebut seberat 1,5 kilogram. Foto: NY Post
|
Namun, menurut Lucio, mengimpor hewan pengerat dari Amerika Selatan dalam jumlah besar bukanlah hal yang mudah. Hewan itu diterbangkan dalam keadaan beku dari sebuah peternakan kecil di Ekuador.
Kemudian, daging marmot tersebut harus melewati proses bea cukai yang memakan waktu lama. “Sangat sulit, karena prosesnya lama,” ujar Lucio.
Pemilik restoran yang berasal dari Cuenca, Ekuador menceritakan bahwa ia menjalankan restorannya tersebut bersama suaminya, Marcelo Barrera. Lokasinya ada di Boulevard Utara bekas Illusion Tavern.
Awalnya restoran tersebut merupakan spesiality pada menu ayam rotisserie. Lalu, mulai menyajikan marmot panggang sejak pandemi COVID-19 karena banyak masyarakat Ekuador yang meminta.
Marmot panggang disebut lebih enak dibandingkan ayam. Foto: NY Post
|
“Semua pengunjung yang mampir ke restoran selalu bertanya kenapa kita tidak menyediakan menu marmot. Sejak itulah, kamu akhirnya terinspirasi melakukannya,” lanjur Lucio.
Menyantap marmot dianggap sebagai tradisi kuliner di negara Amerika Serikat. Di mana, hewan pengerat tersebut dijadikan makanan pokok sejak ribuan tahun lalu.
Selain enak, marmot juga kaya akan protein dan mudah dipelihara. Masyarakat setempat menjadikan peternakan marmot sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan.
Bahkan lebih menguntungkan dibandingkan peternakan sapi dan peternakan lainnya, karena mereka memerlukan sedikit ruang dan lebih sedikit sumber daya.
(raf/odi)