Jakarta –
Dumpling memang menjadi salah satu makanan yang populer di China. Namun, siapa sangka banyak mahasiswa rela menempuh puluhan kilometer demi mencicipi dumpling di kota ini!
Sebuah hidangan khas China, sup dumpling atau disebut guan tang bao sangat populer dan digemari masyarakat lokal maupun orang asing.
Hidangan pangsit atau dumpling ini biasanya diisi kuah kaldu daging dan cincangan daging babi. Lalu dibungkus kulit pangsit yang agak tebal.
Hidangan sup dumpling awalnya menjadii pemicu gerakan mahasiswa ini. Foto: X @@fietsprofessor / VCG/Getty Images
|
Bagi sebagian masyarakat China, sup ini adalah makanan berharga. Bahkan, belum lama ini ada gerakan yang membuat ribuan mahasiswa rela mengayuh sepeda puluhan kilometer hanya demi menikmati hidangan tersebut.
Melalui unggahan di akun X @cietprofessor, terlihat para pengendara sepeda memenuhi jalanan utama di Kaifeng, China.
Begini keramaian kota Kaifeng yang dipenuhi pengendara sepeda. Foto: X @@fietsprofessor / VCG/Getty Images
|
Unggahan tersebut juga menjelaskan bahwa awalnya tren bersepeda di malam hari dengan menempuh jarak 50 kilometer dimulai oleh beberapa mahasiswi di China. Pada 4 Juni lalu, mahasiswi itu sengaja bersepeda dari Henan ke Kaifeng demi makan sup dumpling.
Aksi yang dilakukan mahasiswi itu akhirnya menarik perhatian banyak orang di media sosial. Gerakan tersebut dianggap sebagai bentuk mengekspresikan masa muda, gairah, dan vitalitas.
Seiring berjalannya waktu, ternyata tren ini diikuti oleh banyak mahasiswa lain. Sebagian besar mereka menggunakan sepeda, menempuh jarak beberapa jam mulai dari kampus mereka yang ada di provinsi Henan, sampai ke Zhengzhou, tepanya di kota Kaifeng, lapor The Guardian (11/11/2024).
Tren naik sepeda malam yang dilakukan para mahasiswa itu membuat kota Kaifeng menjadi penuh, mulai dari jalanan umum hingga restoran-restoran di sana jadi padat. Pasalnya tidak hanya empat sampai sepuluh orang yang ikut, tetapi sampai ribuan mahasiswa.
Mereka memenuhi jalan tol hingga jalan-jalan yang lebih kecil. Menurut laporan The Guardian, puncaknya pada malam Jumat (08/11) lalu dimana ada sekitar 100.000-200.000 mahasiswi memenuhi kota Kaifeng. Saking penuhnya dengan pengendara sepeda, polisi setempat sampai meminta mahasiswi untuk pulang menggunakan bus umum.
Para mahasiswa bersepeda, menempuh puluhan kilometer ke Kaifeng. Foto: X @@fietsprofessor / VCG/Getty Images
|
Meskipun awalnya disambut dengan baik oleh pihak berwenang, tetapi akhirnya gerakan tersebut harus dihentikan. Padahal, awalnya gerakan ini bisa menjadi peluang baik untuk menarik lebih banyak wisatawan lokal untuk mampir ke Kaifeng.
Akhirnya tren ini dibubarkan. Pihak berwenang telah mengambil sejumlah langkah, termasuk pihak universitas yang melarang mahasiswanya menggunakan sepeda di kampus, dan mengharuskan mahasiswa berjalan kaki.
Namun, gerakan sehat ini rupanya masih berlanjut. Para mahasiswa mencoba lagi dengan berjalan kaki malam ke Kaifeng.
(aqr/adr)