Jakarta –
Jutaan perangkat Windows tumbang akhir pekan lalu karena update CrowdStrike yang bermasalah hingga mengakibatkan banyak layanan penting lumpuh. Lantas, kok perangkat Mac bisa lolos dari bencana ini?
Laporan terbaru Wall Street Journal mengungkap lebih banyak detail tentang masalah yang efeknya terasa di banyak negara ini, termasuk informasi dari Microsoft dan kenapa Mac tidak terdampak.
Fenomena blue screen of death (BSOD) massal yang terjadi di banyak negara disebabkan oleh update yang dirilis oleh CrowdStrike untuk software Falcon yang ada di perangkat Windows 10. Software ini juga ada di perangkat Mac dan Linux, tapi keduanya tidak terdampak sama sekali.
Di perangkat Windows, Falcon merupakan kernel module, yang memberikan akses penuh kepada PC. Artinya kernel bisa mengakses memori, proses, perangkat, dan file.
Sebagian besar software di PC dibatasi hanya untuk user mode, di mana kode yang salah tidak bisa mengakibatkan kerusakan. Tapi software dengan akses mode kernel bisa mengakibatkan kerusakan fatal seperti pekan lalu jika menerima update yang bermasalah.
Software Falcon tidak mengakibatkan masalah serupa di perangkat Mac karena Apple tidak memberikan akses kernel kepada developer. Di macOS Catalina yang dirilis tahun 2019, Apple tidak lagi menggunakan ekstensi kernel dan beralih ke ekstensi sistem yang berjalan di level pengguna, bukan di level kernel.
Perubahan ini membuat perangkat Mac jadi lebih stabil dan aman, serta terlindungi dari update software bermasalah seperti yang dirilis CrowdStrike, seperti dikutip dari MacRumors, Selasa (23/7/2024).
Dalam keterangan resminya kepada Wall Street Journal, Microsoft menyalahkan Uni Eropa karena tidak bisa menawarkan perlindungan yang sama ke perangkat Windows seperti yang diberikan Apple untuk Mac. Microsoft mengatakan mereka tidak bisa menutup sistem operasinya karena kesepakatan yang dibuat dengan Komisi Eropa.
Pada tahun 2009, Microsoft menyetujui aturan interoperabilitas yang memberikan aplikasi keamanan pihak ketiga akses yang sama ke Windows seperti yang dimiliki Microsoft. Perusahaan besutan Bill Gates ini juga setuju memberikan akses kernel ke pihak ketiga untuk menyelesaikan sejumlah isu anti-kompetisi di Uni Eropa.
Apple sejauh ini belum dipaksa untuk menerapkan perubahan serupa terhadap Mac. Namun sejak Digital Markets Act disahkan, Uni Eropa terus mendesak Apple untuk membuka sistem operasinya
Microsoft mengatakan kurang dari 1% dari perangkat Windows yang menjalankan software Falcon terdampak masalah ini, atau sekitar 8,5 juta perangkat. CrowdStrike mengatakan jumlah perangkat yang sudah pulih dan kembali online cukup signifikan, dan mereka meminta maaf atas masalah ini.
(vmp/fay)