
Jakarta –
Helmy Yahya sebagai Ketua Asosiasi Konten Kreator Seluruh Indonesia (AKKSI) menjadi salah satu yang mengkritik konten Willie Salim soal tragedi rendang hilang. Willie Salim juga sudah membuat video klarifikasi dan membantah konten itu settingan.
Willie Salim juga menemui Helmy Yahya. Helmy Yahya mengunggah beberapa foto saat bertemu dengan kreator konten Willie Salim.
“Pagi tadi Willie Salim sudah menemui saya dia sudah minta maaf. Tapi saya betul-betul menekankan bahwa pantas kami itu tersinggung ya dan banyak sekali orang-orang Palembang baik di sana maupun di rantau yang merasa tersinggung, yang merasa tersakiti, akibat video konten yang dibuat demikian tidak bertanggung jawab,” ucap Helmy Yahya dalam video reels yang dilihat pada Senin (24/3/2025).
Helmy Yahya mengungkapkan perkataan yang disampaikan kepada Willie Salim. Presenter senior itu menerima penjelasan Willie Salim soal kurangnya persiapan saat membuat acara masak rendang 200 kilogram di Benteng Kuto Besak, Palembang.
“Saya katakan kamu boleh mengatakan bahwa kamu persiapannya tidak matang. Nah. persiapan tidak matang itu menunjukkan gagal membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan itu sama saja dengan merencanakan kegagalan. Itu biasa sehari-hari, dalam bisnis juga,” ucapnya.
“Kadang-kadang karena kita perencanaannya tidak matang atau gagal, itu mengakibatkan kerugian. Kalau kerugian bagi diri sendiri it’s okay, tetapi ini kerugian bagi satu masyarakat besar, masyarakat Palembang,” tegas Helmy Yahya.
Ketika kreator konten berusia 22 tahun itu menyadari kurangnya persiapan dianggap menyediakan kesempatan untuk orang-orang yang menyaksikan acara tersebut mengambil rendang tersebut. Helmy mengingatkan soal jargon Bang Napi tentang kejahatan itu bukan hanya karena niat, tapi adanya kesempatan.
“Willie Salim sudah membuat kesempatan orang untuk mengambil. Kenapa rendangnya dimasak? Kenapa tidak pindang? Kenapa tidak pempek yang lebih cepat. Dimasaknya kan habis berbuka, jadi orang tidak lama nunggu,” kata Helmy Yahya menyampaikan pendapatnya.
“Kenapa ditinggal? Ya salah kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan itu ada satu orang yang ambil, yang salah adalah orang yang melakukan pembiaran,” sambungnya.
Helmy Yahya menghargai pengakuan Willie Salim yang mengaku konten itu bukan rekayasa. Akan tetapi, Helmy Yahya menilai ini tetap settingan.
“Jadi kamu boleh mengaku ada setting-an atau tidak ya menurut saya ini setting-an, menurut saya. Ini kan mainan saya dulu, saya tahu betul dulu kita rencanakannya secara matang. Dan, saya sarankan dia untuk minta maaf secara tulus kepada satu masyarakat besar,” tegas Helmy Yahya.
“Saya sebagai Ketua Asosiasi Konten Kreator Indonesia ingin mengajak kepada content creator, tolonglah pertimbangkan bahwa apa yang kita buat konten itu bisa merugikan banyak orang, tolong hati-hati. Semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya,” pungkasnya.
(pus/wes)