
Jakarta –
Tumpukan sampah di Joglo, Jakarta Barat, menggunung dan sempat tumpah ke jalan. Salah satu warga, Ibnu (40), mengeluhkan hal tersebut.
“Itu tolong ganggu banget sampahnya. Kemarin akan sempat berserakan sampe jalan. Gak ada yang bersihin,” kata Ibnu saat ditemui detikcom di Gang Haji Mansur, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2024).
Ia mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut sudah mulai berserakan di jalan sejak dua minggu lalu. “Udah dari dua minggu lalu kali, seminggu kemarin akhirnya diangkutin sama dinas. Karena emang banyak yang ngeluh juga,” ungkapnya.
Ibnu mengungkapkan bahwa semenjak Lebaran beberapa waktu lalu, banyak petugas TPS yang mudik sehingga tak ada orang yang mengatur maupun mengangkut sampah dari TPS Joglo.
“Soalnya ditinggal Lebaran, sampahnya numpuk sampai ke jalan-jalan kan. Kita lapor lah ke pak RT-nya. Ya sudah kemarin itu akhirnya baru ditindak sama dinas. Diangkutin sampahnya,” ucapnya.
Sementara itu, petugas TPS, Abdul (50), mengakui bahwa sampah-sampah sempat berserakan di jalan karena kurangnya petugas kebersihan.
“Sudah setengah bulan kemarin pas abis Lebaran itu gak diangkut ke Bantargebang, makanya kan numpuk. Cuma udah mulai diangkutin lagi dari kemarin. Udah berkurang ini,” kata Abdul.
Di sisi lain, ia mengatakan tempat tersebut sudah ada dari puluhan tahun lalu. Namun, sejak 15 tahun yang lalu, tempat tersebut tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah akhir, melainkan hanya sementara.
“Udah puluhan tahun. Dulu itu kan memang tempat pembuangan sampah di sini, tapi 15 tahun lalu udah jadi tempat pemilahan doang. Jadi sebelum dibuang ke Bantargebang, ini jadi tempat transit sementara,” kata Abdul.
“Jadi bukan pembuangan akhir ya, kalau dulu mah iya. 15 tahun lalu. Sekarang udah jadi pemilahan,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut berasal dari gedung-gedung ataupun Apartemen di sekitar lokasi. Soal sampah yang berceceran di jalanan, Abdul mengaku bahwa usai libur lebaran, para petugasnya masih banyak yang mudik.
“Sampah ini dari Gedung-gedung. Khusus dari gedung, Apartemen. Kalau gedung kan aslinya pemilahannya swasta, nggak bisa DKI. Karena bebas retribusi kan. Nah, dikelola lah ini,” ungkapnya.
“Ada 18 orang pekerjaan di sini. Cuma karena kemarin Lebaran jadi terkendala. Ini baru pada sampai, baru diberes-beresin lagi,” sambungnya.
Abdul juga menyampaikan bahwa dia sudah terbiasa dengan bau menyengat dari tumpukan sampah itu.
“Kalau saya sendiri mah udah biasa. Kan emang udah puluhan tahun pembuangan sampah ini. Malah lebih parah dulu. Dulu kan pembuangan akhir. Kalau sekarang cuma transit,” tuturnya.
Simak juga Video: Reaksi Menparekraf soal Pantai Teluk Labuan yang Jadi Lautan Sampah
[Gambas:Video 20detik]
(bel/maa)