
Semarang –
Walikota Semarang, Agustina Wilujeng lebih memilih nyapu-nyapu di pasar Dugderan dibandingkan ikut retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Sejumlah kepala daerah pemenang Pilkada 2024 sudah tiba di Magelang untuk mengikuti retret yang digelar oleh pemerintahan Prabowo Gibran.
Namun, sejumlah kepala daerah memilih tidak mengikuti kegiatan tersebut sebagai buntut instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menarik kepala daerah dari partainya.
Salah satunya yaitu Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng yang masih berada di Semarang dan memilih untuk bersih-bersih di sekitar daerah Kauman.
Agustina datang ke depan Masjid Agung Kauman Semarang mengenakan setelan baju olahraga putih hitam dan topi hitam. Dia membawa sapu dan langsung ikut bersih-bersih bersama sejumlah camat dan pejabat serta petugas kebersihan.
“Kok malah dideloki, diewangi tho (kok cuma dilihatin, dibantu dong),” canda Agustina ketika banyak orang yang mengerumuninya dan mengambil foto, Jumat (21/2/2025) petang.
Agustina yang juga bendahara DPD PDIP Jateng itu mengikuti instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk tidak berangkat retret. Sementara menunggu instruksi lebih lanjut dari partainya, dia memilih mengecek daerah Kauman yang akan dipakai untuk acara Dugderan pada 28 Februari mendatang.
“Perintah Ketua Umum saya keberangkatan ditunda, jadi menghabiskan waktu proses tunggu perintah lanjutan, nah saya ke sini. Karena Magelang dekat, kalau tiba-tiba boleh datang, saya pergi,” ujar Agustina.
Saat ditanya apakah dirinya sudah berkomunikasi dengan Kemendagri soal ketidakhadirannya di acara retret, Agustina mengatakan sudah ada komunikasi. Namun dia tidak menjelaskan jawaban Kemendagri secara gamblang.
“Sudah. (Jawabannya) ‘Baiklah’ gitu dan itu petugas ya,” ujarnya.
Di Kauman dan sekitar pasar Johar Semarang saat ini sedang digelar Pasar Dugderan, dan pada tanggal 28 Februari 2025 akan ada proses adat Dugderan. Dugderan adalah tradisi tahunan yang digelar sebelum bulan Puasa tiba.
“Momen yang paling ditunggu di Semarang namanya Dugderan, akan dilaksanakan tanggal 28. Nah, Dugderan konon katanya jadi daya tarik luar biasa, orang dari luar kota Semarang pada dateng, kalau tempatnya kotor kan malu. Saya khawatir kalau kotor, saya cek,” ujarnya.
Agustina ingin memastikan lokasi Dugderan sudah bersih dan siap dikunjungi wisatawan. Saat bersih-bersih, dia sempat menemukan selokan yang bau karena mampet dan ada beberapa sudut yang harus dibersihkan.
Agustina juga sempat berkeliling melihat stand UMKM yang menjual berbagai kuliner. Ia bersama rombongan turut berbelanja.
——–
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)