Jakarta –
Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony mengatakan DPRD Surabaya terus berupaya untuk mengoptimalkan kerja sama di bidang budaya secara global, salah satunya dengan Jepang. Menurutnya, pengoptimalan tersebut bisa berupa akulturasi budaya dari kedua negara.
“Akulturasi kebudayaan ini menjadi kegiatan positif untuk saling mengenalkan dan memperkaya budaya masing-masing. Huruf kanji, hiragana, dan katakana dikenalkan Jepang. Jawa mengenalkan Hanacaraka,” kata Thony dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).
Hal itu diungkapkan olehnya saat di acara Kelas Hanacaraka di Surabaya, Senin (7/5/2024). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Konjen Jepang di Surabaya Ishii Yutaka, dosen, dan mahasiswa dari sejumlah kampus di Surabaya.
Dia menjelaskan Kelas Hanacaraka mampu membuat para pesertanya bisa mempelajari hal-hal baru seperti huruf Hanacaraka dan bertukar ilmu lainnya. Menurutnya, antusias peserta untuk mempelajari aksara Jawa tergolong tinggi.
“Jepang dikenal sebagai negara maju. Mereka juga bisa bangkit lebih cepat. Namun memori bangsa ini masih melihat bahwa Jepang pernah menjajah Indonesia. Sebagai sejarah tetap tidak boleh dilupakan tapi tidak boleh larut. Saat yang diperlukan adalah saling menguatkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia pun berpesan untuk tidak sungkan belajar budaya Jepang, seperti kerja keras dan pantang menyerah. Menurutnya, budaya tersebut bisa bermanfaat bagi berbagai kehidupan keseharian.
“Tapi memang kita harus belajar budaya orang Jepang yang tekun dan istiqomah. Totalitasnya,” ujarnya.
Dia mengatakan mengenal budaya Jepang tidak sekadar mengenal huruf kanji. Begitu juga belajar aksara berarti juga mengenal karakteristik dan perilaku masyarakatnya. Jadi menyatunya budaya Jepang dan Jawa ini adalah membaca karakteristik keduanya.
“Ingat di Surabaya ada Kembang Jepun. Itu peninggalan Jepang (Jepun),” tutup Thony.
(akn/ega)