Jakarta –
Jaringan restoran steak ternama ini mendapat kecaman setelah ditemukannya daging babi dalam kemasan daging bersertifikat halal pada bahan bakunya. Begini kronologinya.
Jaringan restoran steak yang terkenal di Turki tengah menghadapi pengawasan ketat setelah laporan mengungkapkan bahwa steaknya mengandung daging babi.
Restoran tersebut bernama Köfteci YUSUF yang sudah punya 278 cabang di Turki. Sementara itu, Köfteci YUSUF menegaskan bahwa mereka menjual produk halal dan sudah tersertifikasi.
Kontroversi ini dimulai di media sosial dan kemudian menjadi viral. Setelah dilakukan pemeriksaan, benar saja Kementerian Pertanian dan Kehutanan Turki menemukan fakta.
Ilustrasi steak. Foto: Getty Images/RapidEye
|
Pihak terkait menemukan daging babi pada sampel yang diambil di restoran Köfteci YUSUF. Pemeriksaan ini dilakukan di dua hari berbeda, yakni 27 Februari dan 7 Maret lalu, lapor Turkiye Today (09/10/24).
Tidak ada komentar dari pihak perusahaan. Namun, pemilik Köfteci YUSUF berupaya mencegah terungkapnya nama restoran dan meminta penundaan eksekusi terkait penerbitan daftar pemalsuan.
Namun, belum ada keputusan pengadilan yang muncul terkait masalah ini, baik perusahaan maupun kementerian belum mengeluarkan pernyataan.
Pengacara Köfteci YUSUF menyatakan bahwa dia tidak memiliki informasi mengenai masalah tersebut dan tidak dapat memberikan komentar atau menanggapi tuduhan tersebut.
Viral Temuan Daging Babi pada Bahan Baku di Resto Steak Halal Foto: AA Photo
|
Di sisi lain, banyak pula netizen yang mempertanyakan apakah ada peternakan babi di Turki? Menteri Pertanian dan Kehutanan Ibrahim Yumakli pun mengatakan ada.
“Jumlah pasti peternakan babi yang memiliki izin atau tidak memiliki izin di Turki masih belum jelas,” tutur Ibrahim Yumakli.
Lebih lanjut, Ibrahim Yumakli juga mengatakan bahwa tidak ada pembatasan produksi dan penjualan daging babi di Turki.
“Tidak ada batasan yang menunjukkan bahwa daging babi dan produk terkait hanya dijual ke fasilitas wisata dan bisnis terdaftar yang berspesialisasi dalam penjualan daging babi,” tutup Ibrahim Yumakli.
(raf/adr)