
Sukabumi –
Aksi pemalakan terhadap sopir mobil travel terjadi di Sukabumi. Sang sopir dipalak Rp 20 ribu per penumpang yang dia bawa.
Video sejumlah pria yang disebut sebagai oknum sopir angkot memalak sopir minibus travel gelap di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, memancing kecaman. Aksi itu terekam dalam dua video yang viral di media sosial.
Dalam rekaman pertama, tampak jelas sejumlah pria yang diduga sopir angkot mengadang minibus yang dihentikan di tepi jalan. Mereka mengelilingi kendaraan, berbicara langsung kepada sopir dengan tangan menempel di kaca mobil.
Pada video kedua yang direkam dari dalam kendaraan, aksi pemalakan terlihat lebih gamblang. Salah satu pelaku bahkan menyebut jumlah uang yang mereka minta secara terang-terangan.
Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme Kabupaten Sukabumi langsung bereaksi. Tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono itu kini memburu para pelaku.
“Tim Resmob sudah didorong, sudah mulai bergerak, meski kemarin sempat disentuh secara persuasif oleh Polsek, tapi kita tetap melakukan penyelidikan,” kata Iptu Hartono saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025).
Satgas Pemberantasan Premanisme memang baru dibentuk untuk menekan aksi-aksi liar yang meresahkan warga. Kasus ini pun menjadi salah satu pekerjaan pertama tim yang baru berjalan.
“Untuk videonya yang viral sudah kita peroleh, mohon bersabar,” lanjut Hartono.
Dalam video, para oknum sopir tak segan menyampaikan keluhan mereka yang mengaku merugi akibat travel gelap yang beroperasi bebas menjelang Lebaran.
“Jelas merasa dirugikan sebagai sopir angkutan umum. Soalnya penumpang yang sebelumnya lonjakan penumpang setiap hari menjelang lebaran, seep ku anu kieu sadayana penumpang teh (habis oleh kendaraan seperti ini penumpang),” ujar salah seorang pria.
Namun, protes itu langsung berujung pada permintaan uang kepada sopir travel.
“Saya minta pengertiannya, perkepala ambilnya, semua juga sama,” ucap oknum tersebut.
Sopir travel yang kebingungan sempat bertanya apakah harus menurunkan penumpang di lokasi.
“Diturunkan di sini atau bagaimana?” tanya sopir.
Oknum sopir angkot menjawab tegas.
“Mau diturunin silakan, kalau Akang mau membayar, silakan. Kalau enggak sanggup, enggak mau bayar, penumpang diturunin, silakan terserah,” timpalnya.
Besaran uang yang diminta pun disebut secara lugas.
“Rp 20 per kepala, semua sama. Dijamin aman,” ucap salah satu pria.
Sopir kembali bertanya.
“Dijamin aman?”
“Aman, semuanya juga kami yang punya jalur,” jawab pria itu memastikan.
Aksi pemalakan yang dilakukan di siang bolong itu kini menjadi atensi khusus Satgas Pemberantasan Premanisme. Sementara di media sosial, warganet ramai-ramai mengecam aksi tersebut yang dianggap merusak citra angkutan umum dan membuat resah para pengguna jalan.
——–
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)