
Gianyar –
‘Kampung Rusia’ di Ubud diduga nekat beroperasi lagi secara diam-diam. Padahal, tempat itu sudah ditutup pada 20 Januari 2025.
Parq Ubud atau dikenal juga sebagai ‘Kampung Rusia’ di Ubud diduga kembali beroperasi secara sembunyi-sembunyi, meski sudah sempat ditutup di awal tahun 2025. Kecurigaan itu mencuat dari sebuah postingan di media sosial (medsos).
Dari pantauan di lokasi pada Sabtu (15/3/2025), Parq Ubud yang berlokasi di Jalan Sri Wedari Nomor 24, Desa Tegallalang, Kecamatan Ubud, Gianyar, pada siang hari terlihat sepi. Namun menjelang pukul empat sore, mulai ada warga lokal dan asing yang lalu-lalang di sekitar Parq Ubud. Seorang security juga terlihat berjaga di tempat itu.
Sejumlah wisatawan asing terlihat masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Beberapa di antaranya menggunakan ojek online. Mereka naik dan turun di depan gerbang Parq Ubud.
Sementara penghuni lain yang mengendarai motor dilarang masuk ke dalam. Sekuriti mengarahkan ke lokasi lain dengan gestur menunjuk ke arah utara.
Para wisatawan asing pun melanjutkan perjalanan ke utara. Di sana juga ada sekuriti lain di pinggir jalan yang bersiap memberi petunjuk.
Beberapa kali warga lokal tampak keluar dari lokasi dengan atasan hoodie dan celana panjang. Sambil menenteng helm, mereka berjalan cukup jauh ke utara.
Dua buruh bangunan yang mengangkut batu juga terlihat ke luar dari lokasi penginapan sekaligus creative hub tersebut. Sebaliknya, seorang pria masuk membawa mesin pompa air.
Seorang staf restoran/cafe dekat lokasi yang tidak mau disebutkan namanya mengetahui Parq Ubud sudah tutup. Namun, ia tidak mengerti mengapa di lapangan terlihat ramai yang lalu-lalang.
“Sudah tutup. Tidak mengerti (yang keluar masuk itu). Tetapi, baru dijaga di luar sejak kemarin. Sebelum-sebelumnya dijaga juga sih, tetapi di dalam,” ujarnya.
Warga lokal lain yang berjualan kuliner juga mengetahui Parq Ubud tutup sejak Januari lalu. Menurutnya, ketika Parq Ubud masih aktif beroperasi dan mengadakan acara, Jalan Sri Wedari akan macet dan kendaraan banyak parkir pinggir jalan. Namun, saat ini kondisi lalu lintas menjadi lebih lancar.
Kendati demikian, pria penjual kuliner tersebut menilai tidak menutup kemungkinan Parq Ubud yang masih beroperasi.
“Mungkin karena masih ada kontraknya sehingga masih beroperasi. Karena masih ada yang ke sana. Kalau bawa mobil tidak boleh ke dalam. Hanya motor yang masuk, tetapi kemarin banyak motor yang parkir di pinggir jalan,” kata dia.
Ya, kasus penyalahgunaan lahan oleh Parq sedang bergulir di meja hijau. Founder sekaligus direktur PT Parq Ubud, Andrey Frey, didakwa melanggar aturan pendirian bangunan di lahan sawah dilindungi (LSD). Bos ‘Kampung Rusia’ itu terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.
———-
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)