
Shandong –
Penggalian arkeologi di provinsi Shandong, China menunjukkan beberapa bagian tertua Great Wall China. Di duga umurnya lebih tua 300 tahun dari yang sekarang.
Penggalian terkini di area Changqing menunjukkan bahwa keajaiban teknik itu bukanlah proyek konstruksi tunggal, tetapi serangkaian benteng yang dibangun selama beberapa dinasti, seperti dikutip dari Independent UK pada Sabtu (22/4).
Tembok Besar itu dibangun untuk mengamankan perbatasan utara Tiongkok kuno dari kelompok nomaden dari Stepa Eurasia. Catatan sejarah menunjukkan pembangunan monumen Warisan Dunia Unesco berlangsung selama berabad-abad. Namun, dokumentasi tembok yang masih ada tidak memiliki detail yang dapat mengungkapkan asal-usulnya yang sebenarnya.
Diyakini bahwa bagian terbesar dari tembok pertama dibangun sekitar abad ke-7 SM dan disatukan di bawah dinasti Qin sekitar abad ketiga SM.
Namun, penggalian baru yang dilakukan tahun lalu dan meliputi lebih dari 1.000 meter persegi menemukan bagian-bagian tembok yang berasal dari akhir Dinasti Zhou Barat, yang berkuasa dari 1046 SM hingga 771 SM, dan awal Periode Musim Semi dan Musim Gugur 770-476 SM.
Penemuan tersebut menjelaskan tentang rekayasa canggih Tiongkok kuno untuk memperluas tembok hingga sekitar 30 meter di puncak Negara Qi kemungkinan selama Periode Negara-negara Berperang.
Beberapa teks kuno menunjukkan bahwa bagian-bagian tembok mengalami banyak fase pengembangan, penggunaan, terkadang runtuh dan ditinggalkan, dan upaya restorasi.
Para peneliti dilaporkan menggunakan pendekatan multidisiplin untuk menentukan tanggal bagian-bagian tembok ini, termasuk analisis artefak tradisional yang dikumpulkan di lokasi tersebut serta spesimen sisa-sisa tanaman dan tulang hewan.
Para arkeolog menemukan bagian-bagian jalan yang terkubur, fondasi rumah, parit, lubang abu, dan tembok di lokasi tersebut, Zhang Su, pemimpin proyek dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Shandong, mengatakan kepada Global Times.
Salah satu bagian yang terpelihara dengan baik dibangun selama Periode Negara-negara Berperang dari tahun 475 SM hingga 221 SM dan merupakan bagian yang paling terpelihara, kata para peneliti.
Bagian ini adalah “Tembok Besar paling awal yang diketahui di Tiongkok”, kata Liu Zheng, anggota Masyarakat Peninggalan Budaya Tiongkok.
Penelitian terbaru juga menunjukkan kedekatan Tembok Besar saat itu dengan kota Pingyin kuno yang disebutkan dalam teks-teks sejarah, yang menunjukkan bahwa tembok itu bukan hanya benteng terhadap invasi tetapi juga memiliki peran strategis dalam mengendalikan perdagangan dan transportasi.
(bnl/wsw)