Jakarta –
Badan Perlindungan Data Pribadi Turki (KVKK) telah mendenda Twitch karena pelanggaran data. Platform streaming kepunyaan Amazon ini diminta untuk membayar denda hampir Rp 1 miliar.
Keputusan itu keluar, usai KVKK meluncurkan hasil penyelidikannya terhadap 125 GB data yang bocor. Mereka menyatakan kalau Twitch gagal melakukan tindakan pengamanan sebelum kejadian terjadi, dan baru melakukan tindakan setelah data bocor.
Selain itu, KVKK juga mengatakan Twitch tidak punya penilaian memadai terhadap resiko dan ancaman yang akan datang atau sedang terjadi, dilansir detikINET dari Reuters, Senin (18/11/2024).
Data yang bocor ini milik 35.274 warga Turki. Lalu dari total denda TRY (Turkish Lira) 2 juta atau sekitar Rp 923,9 juta, KVKK membaginya menjadi dua kategori.
Pertama denda senilai TRY 1,75 juta atau sekitar Rp 808,4 juta untuk keamanan yang tidak memadai. Kemudian yang kedua sebanyak TRY 250 ribu atau sekitar Rp 115,4 juta, karena gagal melaporkan pelanggaran tersebut.
Namun hingga saat ini, Twitch masih belum memberikan komentar terkait kebocoran data yang terjadi, maupun denda yang harus mereka bayar. detikINET sudah mencoba menelusuri media sosial dan situs resminya untuk mencari jawaban, tapi tidak mendapatkannya.
Berita terakhir di safety.twitch.tv pada 16 November 2024 terkait bagaimana mereka menangani ujaran kebencian di platformnya. Lalu di blog.twitch.tv, mereka terakhir update berita pada 1 November 2024, yang membahas hal serupa yaitu ujaran kebencian dan pelecehan.
Sebagai tambahan informasi, ini bukan pertama kalinya Twitch mengalami kebocoran data. Sebelumnya pada 2021, platform mereka telah diretas dan menimbulkan kepanikan bagi para penggunanya.
Data-data penting pengguna dan perusahaan pun berhasil dicuri oleh si hacker. Bahkan pelaku sempat membagikan sejumlah file berukuran 128 GB di situs bernama 4chan, sebagai pembuktian kalau dirinya benar-benar punya data tersebut.
(hps/rns)