Jakarta –
Ada anggapan di masyarakat yang bilang bahwa kendaraan berat seperti truk tidak bisa ngerem mendadak. Truk disebut-sebut membutuhkan waktu dan jarak tertentu untuk melakukan pengereman. Benarkah anggapan itu?
Dharmawan Edy Susanto, VPC CBU Sales Operation DCVI (Daimler Commercial Vehicles Indonesia) menjelaskan, truk-truk yang diproduksi oleh pabrikan sudah sesuai standar dan bisa dioperasikan secara maksimal, termasuk ketika harus mengerem mendadak.
Kalaupun ada kasus truk seolah tak bisa ngerem mendadak dan menabrak objek di depannya, itu karena kinerja pengereman truk mengalami masalah lantaran truk membawa beban muatan melebihi kemampuannya.
“Jadi begini, sebenarnya semua kendaraan (termasuk truk) itu sudah melalui tes. Nah, yang bikin nggak benar (dan sering terjadi rem blong) itu gara-gara muatannya melebihi kapasitas,” ungkap Edy di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2024).
Edy bilang, saat truk membawa muatan yang normal atau sesuai kapasitas, maka kinerja pengereman berjalan normal. Truk akan bisa berhenti dalam kondisi apa pun. Terlebih truk-truk modern saat ini sudah banyak yang dibekali rem cakram.
“Pada saat muatannya normal, misalnya truk 25 ton bawa muatan 15 sampai 18 ton ya normal-normal aja (bisa ngerem mendadak). Tidak ada kecepatan tertentu yang bisa diakomodir untuk mengerem sampai berhenti. Kalau secara umum, jarak aman antar kendaraan berat itu 50 meter,” jelas Edy.
“Lalu kenapa banyak terjadi kasus rem blong? Itu biasanya terjadi karena muatannya berlebihan. Contoh truk tiga axle atau truk tronton, depannya kapasitas 7 ton, 10 ton, kemudian 10 ton, kalau dihitung total 27 ton. Berarti muatannya itu harusnya 17 ton. Itu masih bisa diterima oleh rem,” sambungnya.
Lanjut Edy menambahkan, ketika truk membawa beban yang berlebih, rem akan mengalami panas dan di situ akan terjadi penurunan kinerja yang disebut sebagai brake fading.
“Misalkan muatannya berlebihan, contohnya 35 ton, yang rem harusnya cuma membawa beban 7 ton per gandar menjadi 14 ton per gandar. Jadi rem akan bekerja lebih berat. Pada saat rem bekerja lebih berat, dia akan lebih panas. Musuh rem adalah panas, semakin panas dia akan semakin licin atau brake fading (kemudian rem bisa blong),” tukasnya.
Simak Video “Kecelakaan 2 Truk Kontainer dan Motor di Pasuruan, Satu Orang Tewas“
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)