Jakarta –
Truk mogok di lintasan kereta api KM 44+300 Serdang Bedagai bikin petaka. Truk yang ditinggal sopir dan kernetnya itu dihantam kereta KA Putri Deli.
KA Putri Deli menghantam truk mogok yang berhenti di lintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km 44+300 antara Stasiun Perbaungan-Stasiun Lidah Tanah, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Pasar Bengkel, Serdang Bedagai. Truk itu diketahui mengalami kerusakan saat berada di tengah lintasan. Sopir dan kernet diketahui meninggalkan truk di lokasi kejadian.
“Truknya pada saat di perlintasan itu mengalami kerusakan, sopir dan kernetnya melarikan diri,” kata Ps Kasi Humas Polres Sergai Iptu Edward Sidauruk dikutip detikSumut.
Edward menambahkan kecelakaan itu mengakibatkan masinis KA Putri Deli terluka. Masinis pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Akibat kejadian itu Manajer Humas PT KAI Divre I Sumut Anwar Solikhin mengatakan KA Putri Deli belum bisa beroperasi. Ini lantaran lokomotifnya mengalami kerusakan parah dan truk masih berada di atas rel.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan KA atas ketidaknyamanan dan keterlambatan yang ditimbulkan akibat temperan truk dengan KA Putri Deli. KAI juga telah memberikan layanan service recovery kepada penumpang KA Putri Deli yang perjalanannya terlambat,” ujar Anwar.
Sejatinya kendaraan mogok di lintasan kereta dan membuat celaka sudah pernah terjadi. Menurut praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, ada beberapa faktor yang membuat kendaraan mogok saat melewati perlintasan kereta api.
Makanya, melewati perlintasan kereta api sebidang tidak bisa sembarangan. Pengendara harus tahu cara berkendaranya. Kata Sony, pengendara wajib menggunakan gigi satu untuk mendapatkan tenaga dan momentum yang pas.
Sony juga mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan pengendara saat melintas di rel kereta. Pertama, berhenti sesaat setidaknya tiga meter sebelum rel baik ada ataupun tidak ada palang pintu. Sebab, kebiasaan banyak pengendara selalu terobos perlintasan, bahkan ketika palang pintu sudah ditutup.
Selanjutnya, perhatikan kondisi lintasan rel dengan permukaan, apakah diagonal, selevel, berlubang, licin atau bahkan menanjak. Hal tersebut, kata Sony, menjadi handicap ketika harus melintas.
“Setelah semua perhitungan matang, segera melintas pakai momentum dengan gigi rendah supaya ada daya dorong untuk menghindari stuck di tengah rel. Ingat, melintas rel dengan hati-hati di sini maksudnya bukan pelan-pelan, tapi dengan perhitungan,” tutur Sony.
Simak Video “Risiko Penambahan Roof Box Modifikasi pada Mobil“
[Gambas:Video 20detik]
(dry/rgr)