
Jakarta –
Tren video makan banyak atau mukbang kini sudah jadi fenomena global. Termasuk video mukbang anak-anak yang bikin ahli gizi khawatir.
Berawal dari Korea Selatan, tren mukbang sudah menjadi konten makanan yang paling digemari di berbagai negara. Berawal dari konsep makan dalam porsi banyak di depan kamera, kini orang-orang mulai berlomba-lomba membuat video mukbang.
Biasanya video mukbang ini ditayangkan secara langsung atau live streaming, beberapa juga diunggah di YouTube dan menghasilkan banyak uang.
Tentunya video mukbang ini meski menarik untuk ditonton, tapi memiliki efek samping yang berdampak buruk pada kesehatan. Terutama pada orang-orang yang melakukan mukbang atau makan banyak secara terus menerus.
Tren Video Mukbang Anak-anak, Bikin Ahli Gizi Khawatir! Foto: YouTube/Site
|
Dilansir dari DailyMailUK (17/03), kini tren mukbang tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Tapi anak-anak kecil mulai ikut membuat video mukbang yang didukung oleh orang tua mereka.
Para ahli gizi dan ahli kesehatan cukup khawatir bahwa video mukbang dapat merusak pola makan sehat dan mempengaruhi kebiasaan makan penonton, terutama anak-anak. Tak hanya itu, beberapa orang tua juga mulai melibatkan anak-anak mereka dalam konten mukbang.
Meskipun tren ini dapat terlihat menyenangkan dengan video anak-anak yang makan bersama orang tua mereka, hal ini menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran.
Salah satu saluran populer adalah TheCrunchBros, yang dikelola oleh Jeff dan putranya, Jordan. Mereka memiliki lebih dari 3,8 juta subcriber di YouTube dan terkenal dengan video mukbang mereka yang menggemaskan.
![]() |
Dalam beberapa video, putri bungsu mereka, Kaiya, yang baru berusia tiga tahun, juga ikut tampil. Saluran ini bahkan telah merilis buku masak dengan resep makanan Korea dan Jepang yang terinspirasi dari pengalaman mereka.
“Awalnya kami bertanya kepada Jordan apakah ia mau membagikan beberapa video ke banyak orang. Jordan sangat senang, dia memang penggemar berat makanan. Jadi dia langsung setuju buat konten mukbang. Kami membuat video mukbang bersama Jordan untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga kami, saat pandemi 2020 lalu,” ungkap Jeff.
Fenomena mukbang orang tua dan anak tidak hanya populer di Amerika Serikat, tetapi juga menyebar ke berbagai negara, seperti Thailand dan India. Saluran BANKII dari Thailand, yang memiliki lebih dari 9 juta pelanggan, juga menampilkan video mukbang bersama anaknya.
Di Korea Selatan, Twin Roozy, dengan lebih dari 10 juta pelanggan, menampilkan dua gadis muda yang membuat video mukbang dengan skenario kreatif.
![]() |
Di India, ada YouTuber ternama Sara Eats yang mulai mendokumentasikan video mukbangnya bersama sang putra.
Namun, meskipun banyak yang menganggap video ini lucu dan menggemaskan, para ahli menyatakan kekhawatiran tentang dampak tren ini pada penonton muda.
Aisling Pigott, seorang ahli gizi, menyebutkan bahwa makan bersama keluarga seharusnya menjadi waktu untuk membangun hubungan, bukan sekadar tontonan. Ia juga menambahkan bahwa pola makan yang buruk dapat berdampak pada kesehatan fisik dan emosional anak-anak.
“Makan bersama keluarga seharusnya menjadi waktu anak-anak untuk membangun hubungan. Kehadiran tren video mukbang anak-anak ini menjadi refleksi yang cukup menyedihkan di kehidupan modern ini,” jelas Aisling.
Glen Donnar, seorang peneliti dari RMIT University di Melbourne yang mempelajari fenomena mukbang, menyampaikan bahwa meskipun terlihat aneh, mukbang yang melibatkan anak-anak semakin populer.
“Orang dewasa menonton video mukbang anak-anak karena berbagai alasan, baik positif maupun negatif,” jelasnya.
“Beberapa menonton karena menganggap anak-anak lucu atau menikmati kehangatan suasana keluarga di video mukbang itu. Sementara yang lain menonton untuk mengkritik, misalnya dugaan eksploitasi anak, penggunaan citra anak demi keuntungan, atau pilihan makanan yang dianggap tidak sehat.” pungkas Glen.
Tren video mukbang ini dianggap mengkhawatirkan, karena banyak menelan korban.
Baru-baru ini, seorang TikToker asal Turki, Efecan Kultur, yang terkenal dengan video mukbang, meninggal pada usia 24 tahun karena masalah kesehatan terkait obesitas. Sebelumnya, Pan Xiaoting, seorang streamer asal China, juga meninggal setelah melakukan siaran langsung makan 10 kg makanan yang berakhir dengan robeknya perutnya.
(sob/odi)