
Jakarta –
Mudik menggunakan mobil listrik perlu dipikirkan secara matang. Salah satunya strategi pengisian ulang baterai di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan rest area. Sebab pemudik diimbau hanya boleh beristirahat di rest area selama 30 menit.
Direktur Utama Jasa Marga Jalan Tol Semarang-Batang, Nasrullah mengatakan imbauan untuk tidak berlama-lama di rest area agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
“Jadi sebenarnya imbauan maksimal 30 menit itu untuk kenyamanan pengguna jalan itu sendiri. Karena bisa dibayangkan dengan lalu lintas yang cukup padat kalau lebih dari 30 menit nanti akan terjadi kepadatan,” ujar Nasrullah di kantor tol Manyaran Semarang, dikutip dari detikJateng.
Dengan adanya aturan istirahat di rest area selama setengah jam, Nasrullah mengimbau para pemudik yang akan menggunakan mobil listrik untuk mempertimbangkan perjalanannya. Karena dalam sekali pengisian daya biasanya lebih dari satu jam. Ia menegaskan di rest area akan selalu ada peringatan soal imbauan istirahat 30 menit itu.
“Secara umum di rest area itu kami imbau supaya tidak lebih dari 30 menit, di rest area mana pun. Jadi mungkin bisa dipertimbangkan juga apakah akan menggunakan mobil listrik ataupun mobil dengan BBM konvensional. Nanti kondisinya di rest area sendiri juga tentunya kepadatannya akan jauh lebih tinggi dibandingkan lalu lintas normal,” jelas Nasrullah.
“Dengan jumlah SPKLU yang terbatas dan juga kepadatan yang ada itu agar sebelum melakukan perjalanan dipertimbangkan kembali. Apakah menggunakan mobil listrik atau mobil BBM konvensional,” imbuhnya.
Untuk mengisi bensin di rest area, mungkin dengan waktu 30 menit masih cukup. Tapi bagaimana dengan kendaraan listrik yang mau mengisi ulang baterai? Apakah cukup untuk ngecas baterai?
Bila dibatasi dengan waktu 30 menit, pengisian ulang dengan arus AC hanya sedikit daya yang masuk. Namun bila mobil sudah memiliki sistem DC, untuk dibawa perjalanan jauh dengan waktu dibatasi 30 menit mobil masih bisa melaju lebih jauh.
Sebagai gambaran, tim detikcom sempat menjajal fasilitas SPKLU Fast Charging DC di Rest Area KM 6B menggunakan Hyundai Ioniq Signature Long Range. Berdasarkan pengalaman tersebut, dengan waktu 30 menit baterai terisi sebanyak 11,8 kWh.
Bisa diartikan, jika konsumsi rata-rata Hyundai Ioniq 5 sebesar 7 km per kWh, maka jarak tempuhnya bertambah 82,6 km (7×11,8). Tapi itu gambaran untuk sistem charger DC.
Namun jika sistem AC seperti Wuling Air ev, waktu yang dibutuhkan bakal lebih lama. Contohnya saat kami melakukan pengisian Wuling Air ev di SPKLU, untuk mengisi daya 14,52 kWh maka membutuhkan waktu sekitar 124 menit atau setara 2 jam lebih 4 menit.
Simak Video “Wuling BinguoEV: Mobil Listrik Berkelas Ramah Lingkungan Yang Ikonik“
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)