Jakarta –
Pendiri Telegram Pavel Durov yang ditangkap di Prancis, menurut Forbes kekayaannya tembus USD 15,5 miliar. Telegram pun jadi pusat perhatian semenjak penangkapannya itu, termasuk kondisi keuangannya yang ternyata kurang menggembirakan.
Pendapatan Telegram pada tahun 2023 adalah USD 342 juta, menurut laporan Financial Times yang mengutip laporan keuangan perusahaan yang sebelumnya tidak dipublikasikan. Beban operasionalnya adalah USD 108 juta, dan total kerugiannya sekitar USD 173 juta setelah pajak.
Pada bulan Maret silam, Pavel Durov, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia sedang mempertimbangkan kemungkinan IPO atau melantai di bursa saham dan calon investor memperkirakan platform tersebut bernilai USD 30 miliar.
Menurut Financial Times yang dikutip detikINET, Telegram sepenuhnya dimiliki oleh Durov. Telegram tidak pernah mempublikasikan rincian tentang struktur kepemilikannya.
Menurut Statista, Telegram mencatat pendapatan dalam aplikasi sebesar USD 11,66 juta dalam dua bulan pertama tahun 2024 dan telah mengumpulkan lebih dari USD 4 miliar dalam pendanaan sejak diluncurkan.
Telegram juga belum membuat pernyataan publik tentang jumlah pasti pegawainya, tapi analis memperkirakan bahwa perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 50 orang.
Selama Durov tidak ada, masa depan Telegram tampak tidak pasti lantaran kehadirannya dinilai sangat penting bagi Telegram. Memang sejauh ini belum akan sampai di tahap yang parah, misalnya Telegram sampai tutup. Namun mungkin operasional perusahaan agak terganggu.
“Tak seorang pun siap menghadapi situasi ini,” kata Georgy Lobushkin, mantan kepala humas di VK, jejaring sosial yang didirikan Durov. Ketika ditanya apakah ia khawatir tentang masa depan Telegram dan siapa yang dapat menjalankan perusahaan selama Durov tidak ada, Lobushkin mengaku sangat cemas
“Tidak seorang pun di Telegram siap menghadapi skenario seperti itu,” cetus Anton Rozenberg, yang bekerja dengan Durov sejak awal eksistensi VK, sebelum bekerja untuk Telegram dari2016 hingga 2017. Rozenberg meramalkan Durov akan memperoleh pembelaan hukum terbaik yang dapat dibeli dengan uang.
“Namun tanpa dia, Telegram mungkin akan menghadapi masalah besar dengan manajemen, semua keputusan penting, dan bahkan pembayaran,” imbuhnya, mengingat keterlibatan pribadi Durov dalam menjalankan perusahaan.
(fyk/fay)