
Jakarta –
Dua pengunjung penyandang disabilitas ini merasa kecewa usai ditolak masuk ke restoran. Alasannya karena pihak restoran melihat mereka terlihat seperti orang sakit.
Tata tertib di setiap restoran biasanya disesuaikan dengan kebijakan hingga kondisi dari masing-masing restoran. Salah satu peraturan yang paling umum di restoran adalah dilarang membawa makanan atau minuman dari luar.
Tapi ternyata peraturan lainnya yang cukup aneh dan tak umum bisa ditemukan di beberapa restoran. Seperti restoran Rahil Tandoori di Barry, South Wales, Inggris.
Dilansir dari DailyMailUK (04/03), pemilik dari restoran India ini mengaku bahwa ia menolak untuk melayani dua pengunjung yang merupakan penyandang disabilitas.
Terlihat Seperti Orang Penyakitan, Pengunjung Ini Ditolak Masuk Restoran Foto: Site News
|
Dua pengunjung itu bernama Rhys Bowler dan Skye Jordan yang menggunakan kursi roda, dan alat bantu pernapasan saat akan makan di restoran Rahil. Tapi sang pemilik menolak mereka untuk makan di sana, alasannya karena mereka berdua terlihat seperti orang penyakitan dan takut membuat pengunjung lain tidak nyaman dengan kehadiran mereka di resto.
“Padahal pemilik resto itu bukan dokter, jadi mengapa dia bisa seenaknya memutuskan bahwa saya terlalu sakit untuk bisa menikmati makanan India. Makanan yang saya sukai?” kritik Rhys.
Menurutnya diskriminasi ini sangat memalukan apalagi sang pemilik resto menyalahkan pengunjung lain. Padahal pengunjung lain tidak ada yang komplain dengan kehadiran Rhys dan Skye di sana.
Selain itu pemilik resto beralasan bahwa dia tidak memiliki pengalaman medis untuk membantu mereka, jika Rhys dan Skye tiba-tiba jatuh sakit saat makan di sana. Padahal Rhys menyebut ia sudah melakukan reservasi sebelumnya, ia bahkan sudah membawa perawat yang akan membantu mereka makan di sana.
![]() |
Rhys memang memiliki kelainan genetik bernama Duchenne Muscular Dystrophy yang membuatnya harus bergantung pada alat bantu pernapasan. Akan tetapi ia tidak pernah merepotkan orang saat beraktivitas di luar. Begitu juga dengan sang teman yaitu Skye, ia memiliki kondisi fibromyalgia.
Menanggapi hal ini sang pemilik resto bernama Mohammed Nazrul Alom, mengakui bahwa ia mengusir dua pengunjung tersebut. Tapi ia memiliki alasannya sendiri.
“Resto kami sering melayani pengunjung penyandang disabilitas. Tapi kami tidak bisa melayani mereka, karena kondisi kesehatan mereka yang buruk. Kami takut mereka sakit, misalnya mereka punya alergi pada makanan tertentu. Ditambah resto kami tidak memiliki fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas, seperti toilet dan sebagainya,” bela Nazrul.
Nazrul menegaskan bahwa restorannya tidak melakukan aksi diskriminasi pada penyandang disabilitas. Tapi Nazrul cukup kesal karena Rhys dan Skye melakukan komplain di mana-mana, sampai Nazrul berniat untuk menutup restorannya.
(sob/odi)