
Jakarta –
Sekilas, Kola Superdeep Borehole tampak biasa saja. Namun, beberapa dekade lalu selama Perang Dingin, lubang terdalam yang pernah digali itu adalah salah satu struktur buatan manusia paling mengesankan di Bumi, yang berfungsi sebagai portal geologis ke kerak planet.
Kola Superdeep Borehole terletak di Semenanjung Kola di kedalaman beku Rusia barat laut, tidak jauh dari perbatasan Rusia dengan Norwegia utara.
Seberapa dalam Kola Superdeep Borehole?
Kola Superdeep Borehole sebenarnya terdiri dari banyak lubang yang bercabang dari lubang pusat, yang terdalamnya, disebut SG-3, mengalir sekitar 12.263 meter ke dalam kerak Bumi. Meskipun kedalamannya sangat dalam, diameter lubang tersebut tidak lebih lebar dari piring makan.
Sebagai perbandingan, kedalaman lubang tersebut setara dengan ketinggian Gunung Everest dan Gunung Fuji yang ditumpuk satu sama lain. Kedalamannya juga lebih dalam dari titik terdalam di lautan, Palung Mariana, yang terletak pada kedalaman 11.034 meter di bawah permukaan laut.
Apa itu Kola Superdeep Borehole?
Amerika Serikat (AS) adalah negara yang memulai perlombaan menggali lubang-lubang di Bumi. Pada awal 1960-an, AS meluncurkan Proyek Mohole, sebuah upaya untuk mengebor kerak Bumi guna memperoleh sampel batas antara kerak dan mantel.
Proyek ini mengebor dasar laut dari sebuah kapal di dekat pulau vulkanik di Pasifik Meksiko. Sayangnya, proyek tersebut gagal dan akhirnya dibatalkan setelah terjadi pertentangan ilmiah, salah urus, dan masalah keuangan.
Di Rusia, semuanya berjalan lebih lancar. Pengeboran dimulai pada 24 Mei 1970, dan berlanjut hingga 1992, tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet. Namun pada akhirnya, bukan hanya kekacauan politik dan kekurangan dana yang mengakhiri proyek ambisius tersebut. Menurut BBC Future, pengeboran dihentikan saat suhu di dasar lubang mencapai 180°C, jauh lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya.
Sayangnya, lokasi tersebut kini terbengkalai. Kola Superdeep Borehole kini hanya terdiri dari bangunan bobrok dan pipa yang dibaut di dalam tanah. Saat lokasi tersebut rusak parah, Rusia mengumumkan pada 2008 bahwa mereka berencana menghancurkan lubang bor tersebut. Beberapa pihak juga berspekulasi bahwa lubang tersebut sebagian telah diisi dengan beton.
Apa yang ditemukan di Lubang Bor Kola Superdeep?
Pada masa kejayaannya, proyek tersebut memang memberikan banyak wawasan ilmiah baru. Pertama dan terutama, Kola Superdeep Borehole mengungkapkan beberapa wawasan tak ternilai tentang geologi Bumi, melintasi sekitar 1,4 miliar tahun sejarah Bumi.
Yang paling mengejutkan, batuan dalam itu ternyata jenuh dengan air, yang dianggap mustahil karena batuan itu tertutup di bawah lapisan batuan kedap air. Mereka menemukan 14 spesies mikroorganisme yang membatu, endapan emas, tembaga, dan nikel.
Kola Superdeep Borehole tidak ditutup karena para ilmuwan secara tidak sengaja masuk ke dunia bawah. Sebuah legenda urban yang populer mengatakan bahwa bor itu menembus lapisan batuan dan menemukan gua yang sangat panas.
Untuk menyelidikinya, para ilmuwan diduga menurunkan mikrofon ke dalam lubang, hanya untuk mendengar sesuatu yang terdengar seperti lolongan tersiksa. Tentu saja, cerita ini sama sekali tidak terverifikasi dan kemungkinan besar tidak masuk akal.
Yang jelas, Kola Superdeep Borehole merupakan simbol persaingan ilmiah yang memanas selama Perang Dingin. Dalam periode persaingan yang ketat, baik AS maupun Uni Soviet mendorong batas-batas untuk mengklaim supremasi teknologi dan ilmiah. Lubang bor tersebut merupakan pernyataan ambisi dan tekad Uni Soviet untuk menyamai, bahkan melampaui pencapaian Barat.
Kini, Perang Dingin telah berakhir. Tetapi bagian dalam Bumi terus menjadi panggung bagi kekuatan geopolitik yang bersaing. Di zaman sekarang, China melangkah maju dan membuat jejak terobosannya sendiri di bawah permukaan Bumi.
Pada November 2024, mereka meluncurkan Meng Xiang, sebuah kapal penelitian ilmiah raksasa dengan kemampuan yang tak tertandingi untuk mengebor hingga 11 kilometer di bawah dasar laut.
(rns/afr)