
Jakarta –
Arkeolog di Denmark Utara baru-baru ini menemukan struktur bersejarah yang disebut Lingkaran Kayu Neolitikum. Ditemukan oleh Museum Vesthimmerlands, struktur ini terdiri dari 45 tiang kayu yang diperkirakan digunakan untuk ritual pada zaman batu dan perunggu.
Penemuan artefak itu dipimpin oleh Museum Vesthimmerlands di Aars, Denmark. Melansir Fox News, Rabu (12/3/2025) dari laporan museum, tiang-tiang tersebut memiliki jarak sekitar 2,1 meter satu sama lain dan lingkarannya mencapai 30 meter.
Meskipun tiang-tiang kayu yang ditemukan kini sudah tidak ada yang berdiri tegak, para peneliti meyakini bahwa pada masa lalu, tiang-tiang yang lebih besar pernah berdiri kokoh di tempat ini.
Seorang inspektur dari Museum Vesthimmerlands, Sidsel Wahlin, menyebutkan bahwa temuan tersebut sangat luar biasa.
“Lingkaran Kayu ini memberi kita wawasan berharga tentang bagaimana masyarakat pada akhir Zaman Batu dan awal Zaman Perunggu menjalani hidup mereka, termasuk ritual dan struktur sosial yang mereka miliki,” ujar Wahlin.
Monumen Stonehenge di Inggris. (English Heritage.org)
|
Zaman Perunggu di Denmark berlangsung sekitar 2600 hingga 1600 SM. Manajer Proyek Penggalian, Andreas Bo Nielsen, menambahkan bahwa Lingkaran Kayu itu membuka jendela menuju masa lalu dan memberikan gambaran tentang aktivitas seremonial yang dilakukan oleh orang-orang di zaman dahulu.
Struktur tersebut mirip dengan Stonehenge di Inggris, meski fungsinya belum sepenuhnya jelas. Banyak teori yang beredar mengenai tujuan dari bangunan semacam itu.
Ada yang berpendapat bahwa tempat-tempat seperti Stonehenge yang digunakan untuk melacak pergerakan matahari dan bulan, menjadi semacam kalender kuno. Atau mungkin digunakan dalam perayaan pertengahan musim dingin seperti yang dijelaskan oleh English Heritage, sebuah organisasi pariwisata Inggris.
Bagi traveler yang tertarik melihat langsung situs tersebut, Museum Vesthimmerlands juga membuka tur umum ke Lingkaran Kayu Neolitikum yang memberikan kesempatan untuk mengintip lebih dekat salah satu penemuan bersejarah itu.
(upd/fem)