Jakarta –
Tamara Tyasmara sudah pasrah dan menerima vonis pembunuhan anaknya, Dante. Tapi saat menjadi bintang tamu dalam acara Rumpi, yang tayang di TransTV, Jakarta Selatan, Tamara Tyasmara ternyata masih sering menyalahkan diri sendiri.
“Kayak kenapa aku nggak cepat datang ke kolam? Kalau aku cepat datang ke kolam, Dante nggak ada pergi, ya masih banyak deh yang aku akhirnya menyalahkan diri sendiri akan kejadian ini,” ungkapnya seraya menangis, Selasa (12/11/2024).
Ia menuturkan penerimaan saat tahu Dante sudah meninggal dunia sangat susah. Ia juga menyesal karena sudah mempercayai orang lain untuk menjaga anaknya.
“Tekanan sana-sini, mikirin kata netizen yang bilang aku memang sebenarnya bersalah kenapa aku harus percaya sama orang lain? Kenapa aku lama sekali datang ke kolam renang itu? Kalau kata netizen aku yang memang salah, ya menghilangkan rasa bersalah itu susah banget sih,” jelasnya.
Awalnya Tamara memang tidak percaya Yudha Arfandi kekasihnya yang sudah menenggelamkan anaknya. Ia terus melawan asumsi-asumsi orang mengenai Yudha Arfandi.
“Tapi sekarang kenyataannya memang sudah benar dia yang melakukan itu. Ya awalnya nggak percaya pasti doang ya, denial untuk menerima kenyataan itu. Tapi pada akhirnya ya polisi dan kebenaran sudah menjawab semuanya,” paparnya lagi.
Yudha Arfandi telah divonis 20 tahun penjara dalam kasus pembunuhan anak Angger Dimas dan Tamara Tyasmara, Dante. Hakim juga telah mempertimbangkan hal yang memberatkan maupun meringankan terhadap hukuman Yudha Arfandi.
“Keadaan yang memberatkan, perbuatan terdakwa menimbulkan kegaduhan dan meresahkan masyarakat. Terdakwa tega melakukan perbuatan terhadap anak korban Raden Andante Khalif Pramudityo anak yang seharusnya dilindungi dan disayanginya mengingat kedekatan hubungannya dengan saksi Tamara Tyasmara ibu dari anak korban Raden Andante,” kata Majelis Hakim Ketua di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (4/11).
Dante meninggal dunia pada 27 Januari 2024 di kolam renang daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Yudha diduga menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali ke dalam air hingga akhirnya meninggal.
(wes/pus)