Jakarta –
Berawal dari eksperimen, penjual ini ciptakan menu Mie Ayam Coli yang unik. Warung yang populer di Tanjung Duren ini punya perjalanan panjang selama 26 tahun.
Tidak ada yang bisa menebak jalan kehidupan seseorang. Keberhasilan bisa saja datang dari upaya yang tidak diduga-duga walaupun tanpa mengenyam pendidikan formal.
Ketegaran dan kerja keras dibuktikan oleh Edi Setiawan dalam mengelola warung mie ayam miliknya. Edi yang mengaku hanya lulusan Sekolah Dasar kini populer dengan bisnis kulinernya yang unik.
Nama ‘Mie Ayam Coli’ yang sedikit ambigu nyatanya membuat warungnya berhasil diminati dan mengundang banyak pelanggan untuk mencoba. Dibalik pedasnya yang menyengat ada perjalanan panjang yang dilaluinya sejak 26 tahun silam.
Baca juga: Maknyuss! 10 Warung Nasi Skena Cocok untuk Kulineran Akhir Pekan
Detail Informasi |
|
Nama Tempat Makan | Mie Ayam Coli Bang Gon’s |
Alamat | Jalan Tanjung Duren Raya No.1C, Grogol Petamburan, Jakarta Barat |
Instagram |
@miebanggons |
Jam Operasional | Senin – Minggu, 07.00 – 19.30 WIB |
Estimasi Harga | Rp 17.000 – Rp 25.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional |
Fasilitas |
|
Pria tamatan SD sukses kembangkan mie ayam menjadi pelopor mie ayam chili oil. Foto: detikcom/Diah Afrilian
|
Sempat Hadapi Kerusuhan
Ditemui di Mie Ayam Coli Bang Gon’s, Tanjung Duren (30/10), Edi Setiawan atau yang akrab disapa Bang Gondrong berkisah panjang tentang bisnisnya. Jauh sebelum berada di Tanjung Duren, Edi membantu bisnis mie ayam ayahnya yang berlokasi di Grogol.
Sekitar tahun 1998 warung mie ayam ayahnya terpaksa tutup dan pindah akibat kerusuhan yang terjadi. Demo besar membuat usaha ayahnya harus berhenti sejenak hingga akhirnya dilanjutkan oleh Edi sendiri.
Ia pindah ke bilangan Tanjung Duren yang tak jauh dari Universitas Kristen Krida Wacana. Bermodal warung permanen yang tak terlalu besar kini Edi berhasil mengembangkan bisnis warisan ayahnya hingga memiliki beberapa pekerja yang membantunya.
Ide Unik dari Perjalanan Hidupnya
Racikan chili oilnya terlahir dari eksperimen selama pandemi. Foto: detikcom/Diah Afrilian
|
Tim detikfood dibuat penasaran dengan istilah ‘Mie Ayam Coli’ yang dipandang ambigu. Ternyata ide tersebut dikatakan oleh Edi datang ketika ia menghadapi pandemi dan tak ingin menyerah untuk tetap mempertahankan bisnisnya.
“Awalnya pas pandemi itu saya sering nonton YouTube, lihat kalau orang China doyan makanan pedas dan penontonnya banyak. Akhirnya saya coba bereksperimen untuk bikin chili oil sendiri menyesuaikan dengan lidah lokal. Kalau namanya itu iseng-iseng saja, saya kan dulu pernah melalui masa nakal, jadi terinspirasi pakai nama yang beda dan nyeleneh,” ujar Edi kepada Tim detikfood.
Edi mengatakan caranya mengembangkan menu tak lain adalah untuk menjadi pembeda. Ia juga berkata kepada kami bahwa manusia itu harus memiliki perbedaan jika tidak ingin kalah oleh persaingan.
“Saat penjualan sempat menurun itu saya mikir berkali-kali, kalau menunya cuma mie ayam apa bedanya dengan yang lain? Akhirnya nekat mencoba mie ayam chili oil yang saat itu baru saja yang dibuat. Alhamdulillah laku banget,” lanjutnya.
Karakter mie ayamnya yang unik ada di halaman selanjutnya.
Simak Video “Video Mie Ayam Antimainstream di Tanjung Duren: Pakai Chili Oil“
[Gambas:Video 20detik]