Jakarta –
Komisi III DPR telah memilih 5 capim KPK tapi tidak ada perwakilan perempuan yang terpilih. Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengatakan hal itu terjadi karena mekanisme pemilihannya melalui voting.
“Kalau perempuan itu dia, makanya, itulah hasil suara (voting) dari teman-teman,” kata Habiburokhman di Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
“Kita juga nggak bisa memaksa kawan-kawan masing-masing anggota menyampaikan pilihannya seperti apa. Karena tadi prosesnya (voting) berlangsung tertutup ya, rahasia,” tambahnya.
Habiburokhman menjelaskan dalam proses pemilihan capim dan cadewas itu telah ditentukan secara musyawarah bahwa akan dilakukan voting. Setiap anggota Komisi III, katanya, memiliki hak untuk menentukan pilihannya.
“Jadi memang apa namanya banyak yang tanyakan kok tidak musyawarah, justru kami bermusyawarah, bermusyawarah, dan keputusan musyawarah itu adalah kami menggunakan sistem voting,” tuturnya.
Sebelumnya, Komisi III DPR selesai menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan dan calon Dewas KPK. Komisi III DPR sudah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih.
Penetapan lima pimpinan dan lima Dewas KPK terpilih di ruang Komisi III DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11). Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, dan pimpinan Komisi III DPR lainnya serta anggota.
Calon pimpinan KPK terpilih:
1. Setyo Budiyanto (Irjen Kementan) 46 suara
2. Fitroh Rohcahyanto (mantan Direktur Penuntutan KPK) 48 suara
3. Ibnu Basuki Widodo (hakim Pengadilan Tinggi Manado) 33 suara
4. Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK periode 2019-2024) 48 suara
5. Agus Joko Pramono (Wakil Ketua BPK periode 2019-2023) 39 suara
Ketua KPK terpilih:
1. Setyo Budiyanto (Irjen Kementan) 45 suara
Lihat Video: Nama Capim-Cadewas KPK Terpilih Akan Disahkan di Paripurna
[Gambas:Video 20detik]
(ial/dek)