Jakarta –
Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini sudah hampir 6 bulan menjadi suami-istri. Rumah tangga pasangan musisi ini berapa kali diterpa kabar kurang mengenakkan.
Beberapa bulan lalu, Mahalini diisukan selingkuh dengan keyboardist-nya. Isu itu membuat Mahalini dan Rizky Febian geram sampai akhirnya melaporkan tuduhan tersebut ke Polda Metro Jaya.
Kini, Mahalini dan Rizky Febian sedang mengajukan pengesahan pernikahan atau itsbat nikah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Hal ini memunculkan banyak pertanyaan, apa yang terjadi sehingga pernikahan Mahalini dan Rizky Febian belum tercatat di KUA.
Sebagai orang tua, Sule memilih tak bicara soal masalah ini. “Nanti saja sama Iky. Makasih,” kata Sule ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2024).
Pada waktu yang sama, komedian berusia 47 tahun itu mengisi acara Pagi Pagi Ambyar TRans TV. Dalam acara tersebut, Sule ditanyakan soal ketakutan atau kekhawatirannya terhadap pernikahan Mahalini dan Rizky Febian.
“Tidak ada ketakutan kalau untuk hal itu (nasib rumah tangga Iky dan Mahalini). Ya dinikmati, disyukuri, yang penting selalu kasih apa ya, masukan sama Iky. Kalau pasangan itu nggak ada yang cocok, tapi saling mencocokkan. Saling support saling mencocokkan,” pesan Sule untuk Rizky Febian dan Mahalini.
Sule memuji sosok menantunya. Dia merasa tak pernah sekalipun menilai Mahalini sosok yang sombong.
“Dia nggak jumawa, dia nggak merasa, ‘Aku penyanyi luar biasa, hebat’, dia tetap tahu marwahnya sebagai wanita. Hal sepele misalnya habis makan aku mau ambil minum, dia tanggap, ‘Aku saja yang ambil’. Respect-nya sama adik-adik juga,” puji Sule.
“Menantu yang mahal ini, asyik. Aku sama anak-anak dan menantu memposisikan diri sebagai sahabat nggak ada jarak. Jadi biar dia nggak canggung di rumah, ketemu mertua gini,” sambungnya menegaskan tetap ada batasan.
Sule memposisikan dirinya sebagai sahabat. Dia tak mau menantu dan anak-anaknya canggung berada di rumah.
Bapak lima anak itu juga memuji putranya, Rizky Febian bisa ‘memegang’ adik-adiknya.
“Paling penting dalam keluarga itu kakak nomor satu yang mengayomi, merangkul adik-adiknya. Adik-adiknya juga bisa ngapain aja,” kata Sule.
Saat ini Sule merasa bahagia melihat anak-anak dan menantunya akur. Hal seperti itu tak Sule temukan dalam keluarganya dulu.
“Ya gini aja, dari dulu mah happy-happy aja. Kita mau bahagia nggak bisa dibahagiain sama orang, tapi harus dari diri sendiri. Akur, saling support, saling dukung satu sama lain, itu ibaratnya aku belum pernah nemu di keluarga aku, seperti sama kakak-kakak aku. Itu aja yang buat aku sehat,” tukas Sule.
(pus/wes)