Jakarta –
Aryono Miranat dipastikan tak akan menjadi pelatih ganda putra Pelatnas PBSI mulai tahun 2025. Ia lantas mengutarakan harapannya untuk perbulutangkisan Indonesia ke depan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aryono memutuskan tak melanjutkan kariernya sebagai pelatih kepala di Pelatnas PBSI, seusai induk organisasi bulutangkis nasional itu membuka rekrutmen baru untuk pelatih teknik musim depan.
Koh Ar, begitu ia karib disapa, memutuskan untuk melanjutkan kiprah kepelatihannya dengan menjadi pelatih klub Djarum.
“Ya mau tak mau semua (para pemain) harus bisa terima (keputusan ini). Kan semua pelatih sama saja ya. Tergantung dari atletnya. Semua pelatih sama lah mengharapkan yang terbaik. Saya rasa yang akan datang sama baiknya lah, bahkan bisa lebih baik malah,” kata Aryono kepada detikSport, Kamis (19/12/2024).
Selama berkarier sebagai pelatih Pelatnas, Aryono memang tak hanya meracik ganda putra saja. Ia juga pernah membantu pengembangan sektor ganda putri dan ganda campuran. Namun, Aryono mengakhiri tugasnya di Pelatnas saat mengarsiteki Fajar Alfian dkk.
“Saya rasa hal yang wajar ya kita kan enggak selamanya di sana (Pelatnas) juga. Ya, sukanya kalau hasilnya bagus, pertandingan bagus, yang kita bina bagus, ya itu pasti suka lah. Tapi kalau yang kita bina ada kalahnya, ya ikut kurang enggak maksimal,” ungkapnya menyoal suka duka melatih di Pelatnas.
“Kalau yang paling berkesan pasti beda-beda ya. Saya pertama masuk di ganda putra. Asisten ya. Lalu asisten ganda campuran juga pernah dengan Koh Richard Mainaky, lalu ganda putri pernah. Lalu balik lagi ganda putra.”
“Hasilnya kan kalau ada yang juara bagus, saya ikut senang juga.Tapi kalau hasilnya kurang bagus ya kecewa juga. Lain-lain sih di setiap kesempatan,” lanjutnya.
Sehubungan itu, pelatih berusia 60 tahun itu, mendoakan agar perbulutangkisan Indonesia bisa kembali berjaya seperti dulu lagi.
Bagaimana pun, bulutangkis Merah Putih diakui dalam kondisi yang tak baik-baik saja sepanjang tahun terakhir. Setelah gagal total di Asian Games 2023, bulutangkis juga tanpa medali emas di Olimpiade Paris 2024. Satu-satunya medali perunggu dipersembahkan sektor tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung.
“Saya mengharapkan bulutangkis Indonesia bisa seperti dulu kembali. Di setiap sektor punya andalan, jagoan masing-masing dan berharap semua sektor bisa lebih berprestasi lagi, lebih lagi, dan lebih lagi,” tutur Aryono.
“Terkhusus ganda putra yang selalu menjadi andalan. Mudah-mudahan bisa berprestasi lebih lagi dan saya yakin bisa,” Aryono mempertegas.
Lihat juga video: Leo/Bagas Juara Korea Open 2024, Kalahkan Juara Dunia
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/aff)