Cancun –
Destinasi wisata Quintana Roo di Meksiko mengambil langkah tegas terhadap pengemudi taksi yang menyerang wisatawan karena menggunakan aplikasi transportasi online.
Menurut pernyataan dari Kantor Kejaksaan Agung Negara Bagian Quintana Roo, tiga pengemudi taksi ditangkap karena mengancam seorang wisatawan yang mencoba menggunakan aplikasi taksi online pada awal bulan ini di Puerto Morelos, sebuah kota resor yang terletak di antara Cancun dan Playa del Carmen, yang dirilis pada 11 Desember.
Dilansir dari USA Today, Selasa (17/12/2024) para pengemudi itu telah diidentifikasi melalui sebuah video yang beredar di media sosial, yang menunjukkan mereka mengintimidasi seorang wisatawan untuk memaksanya membatalkan layanan transportasi yang dipesan melalui aplikasi digital.
Dalam video yang beredar itu, para pengemudi tampak menghalangi wisatawan untuk naik taksi online.
“Ini tidak mungkin… Anda tidak bisa menggunakan Uber karena kami akan memanggil polisi, kami akan menghalanginya, dan Anda akan mendapat masalah,” kata mereka dalam video itu.
Institut Mobilitas Negara Bagian Quintana Roo telah mencabut konsesi ketiga pengemudi tersebut dan sedang menyelidiki Surat Izin Mengemudi (SIM) mereka.
Sementara itu, Bandara Cancun juga menghapus pajak bea cukai tinggi yang dibebankan kepada wisatawan untuk beberapa perangkat. Kepala Kantor Kejaksaan Agung Negara Bagian, Raciel Lopez Salazar, mengimbau pengemudi taksi untuk menghormati ruang publik dan menjalankan pekerjaan mereka dengan tertib.
“Setiap tindakan yang membahayakan integritas pengguna, baik warga lokal maupun pengunjung domestik dan internasional, tidak akan ditoleransi, disembunyikan atau dibiarkan di Quintana Roo,” katanya.
Pada bulan November, dua pengemudi taksi lainnya juga ditangkap karena melakukan serangan serupa terhadap pengendara yang mereka duga bekerja untuk layanan tumpangan di depan taman ekowisata di Solidaridad, kawasan wisata populer lainnya.
Kelompok pengemudi tersebut mengepung kendaraan pribadi, mengancam pengemudi, dan memaksa wisatawan keluar dari kendaraan untuk masuk ke dalam taksi. Investigasi terhadap kedua pengemudi ini juga mengarah pada penangkapan terkait peredaran narkoba.
Uber sebelumnya dilarang di Meksiko hingga tahun 2023 yang menyebabkan protes keras dari serikat taksi lokal. Sejak saat itu, beberapa video menunjukkan wisatawan yang diserang dan dilecehkan oleh pengemudi taksi yang mencoba menggunakan layanan transportasi online tersebut.
“Taxistas adalah organisasi yang sangat kuat di Meksiko dan mereka tidak takut untuk memprotes atau mengintimidasi demi mempertahankan monopoli mereka, ” kata Jeff Lanno, pendiri agen perjalanan Hola Weddings yang berbasis di Riviera Maya.
Manajer komunitas Hola Weddings, Ricardo Cruz, meyakinkan bahwa Quintana Roo merupakan kota yang aman untuk dikunjungi oleh wisatawan, dibandingkan dengan kota-kota dibelahan dunia yang lain.
“Quintana Roo secara umum adalah tempat yang aman untuk dikunjungi baik oleh penduduk lokal maupun turis. Saya telah bepergian ke kota-kota besar di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia, dan saya merasa jauh lebih aman di sini daripada di beberapa bagian New York atau Istanbul. Saya rasa akal sehat dan tindakan pencegahan dasar berlaku di mana pun Anda bepergian,” ujar Cruz.
(upd/wsw)