
Jakarta –
Memilih waktu mudik bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, melakukan perjalanan jauh harus penuh persiapan. Mana yang lebih baik, mudik siang atau malam hari?]
Menentukan waktu mudik saat siang atau malam hari terkadang bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, melakukan perjalanan jauh dan mungkin masih dalam keadaan berpuasa, tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan.
Bagi sebagian orang, mudik di siang hari dianggap lebih aman karena jarak pandang yang jelas. Namun, cuaca yang panas mungkin akan menjadi tantangan tersendiri, terlebih untuk mereka yang berpuasa.
Sebaliknya, tidak sedikit pula yang memilih untuk mudik di malam hari karena dinilai lebih nyaman karena udara lebih sejuk. Kondisi tubuh mungkin akan lebih fit karena bagi mereka yang berpuasa, sudah mendapatkan asupan energi tambahan.
Lalu, mana yang lebih baik, mudik siang hari atau malam hari?
Menjawab hal ini, praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT memilih mudik di siang hari atau malam hari sebenarnya keduanya merupakan waktu yang baik. Hanya saja, ini harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing pemudik.
“Tergantung kondisi individu masing-masing. Kalau memang dia fit, istirahat cukup, aman sih pilih siang atau malam hari,” kata dr Daniel saat dihubungi detikcom, Selasa (18/3/2025).
Menurut dr Daniel, salah satu tantangan dalam perjalanan jarak jauh seperti mudik, baik di siang dan malam hari adalah rasa kantuk. Kondisi ini bahkan seringkali menjadi penyebab dari kecelakaan, sehingga ini wajib disesuaikan oleh para pemudik.
“Hindari (perjalanan jauh) untuk orang yang kelelahan fisik berlebihan, yang kurang tidur, tidurnya tidak berkualitas, atau memang dia yang gampang tertidur sehari-hari gampang ngantuk,” katanya
“Jadi hindari dulu untuk nyetir dalam jangka waktu yang panjang,” lanjut dia.
Rasa lelah dalam mudik, lanjut dr Daniel, merupakan hal yang wajar. Jika pemudik tidak memiliki sopir cadangan, dirinya menyarankan untuk berhenti sejenak dan melakukan power nap. Ini cocok bagi pemudik yang tidak memiliki banyak waktu untuk tidur.
“Sebenarnya yang dibutuhkan waktu untuk tidur itu 7-8 jam ya. Tapi ada yang namanya teknik power nap, jadi dia beristirahat jangan terlalu lama cukup 30 menit saja. Jadi itu bukan untuk tidur panjang,” kata dr Daniel.
“Bisa 10 sampai 20 menit dan biasanya itu cukup untuk bikin bugar. Untuk mengistirahatkan otak juga biar nggak stres,” tutupnya.
(dpy/kna)