Jakarta –
Rachel Griffin Accurso, influencer yang dikenal sebagai Ms. Rachel, mengatakan bahwa dia mengalami perundungan secara online setelah membuka penggalangan dana untuk anak-anak yang tinggal di zona konflik, termasuk Jalur Gaza.
Ms Rachel membuka penggalangan dana tersebut pada pekan lalu dan mengatakan setiap dana yang masuk ke sumbangan itu akan disumbangkan ke organisasi nirlaba kemanusiaan Save the Children yang berfokus pada anak-anak.
Sayangnya tidak semua orang sepaham dengan Ms Rachel. Penggalangan dana itu membuatnya banyak mendapat perundungan yang membuat hatinya hancur.
Sambil menangis, Ms Rachel Accurso menjelaskan reaksi terhadap upaya penggalangan dananya. Dia mengatakan menerima komentar yang menuduhnya tidak peduli dengan “semua anak.”
“Anak-anak Palestina, anak-anak Israel, anak-anak di AS, anak-anak Muslim, Yahudi, Kristen, semua anak-anak, di setiap negara. Tidak ada seorang pun yang dikecualikan,” katanya.
Ms Rachel adalah salah satu dari segelintir pencipta yang telah meluncurkan inisiatif penggalangan dana serupa di tengah konflik di Gaza, di mana serangan militer Israel telah menutup sejumlah penyeberangan yang penting bagi pasokan makanan, bahan bakar, dan bantuan lainnya untuk warga Palestina.
Upayanya juga dilakukan di tengah perdebatan yang sedang berlangsung mengenai kekuatan yang dimiliki influencer dalam membantu krisis kemanusiaan. Berbagai pembuat konten di seluruh platform telah meningkatkan upaya penggalangan dana untuk keluarga yang ingin melarikan diri dari Gaza.
[Gambas:Instagram]
Belum lama ini dia berbagi bahwa telah mengumpulkan 50 ribu USD atau sekitar Rp 800 juta dalam beberapa jam setelah layanan Cameo-nya ditayangkan. Pembayaran di layanan pribadinya itu akan dia sumbangkan ke anak-anak yang berada di wilayah konflik, termasuk Palestina.
“Mudah-mudahan saya bisa membuat anak-anak tersenyum dengan memberi mereka video pribadi dan uangnya akan disalurkan untuk membantu lebih banyak anak yang hidup dalam keadaan yang tidak terbayangkan,” ujarnya dalam pengumumannya di Instagram.
“Anak-anak tidak boleh mengalami kengerian perang. Ini merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi mereka. Anak-anak harus dilindungi.”
Simak Video “WHO Kunjungi Perbatasan di Mesir, Cek Gudang Bantuan untuk Gaza“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)