
Washington –
Pemerintahan Donald Trump giat memberhentikan para pegawai pemerintahan dengan alasan efisiensi. Korban terbaru adalah National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), di mana menurut sumber, sekitar 800 karyawan telah diincar untuk di-PHK.
Sebagian besar divisi badan ini, yang mempekerjakan ilmuwan dan spesialis cuaca, lautan, keanekaragaman hayati, iklim dan penelitian lainnya serta pemantauan planet, terkena dampaknya. Karyawan masa percobaan, mereka yang bekerja setahun atau kurang, sudah banyak yang dipecat. Ada antara 350 dan 375 karyawan dengan status itu di NOAA.
“Badan menemukan Anda tidak cocok untuk pekerjaan lanjutan karena kemampuan, pengetahuan, dan/atau keterampilan Anda tidak sesuai dengan kebutuhan Badan saat ini,” demikian bunyi surat pemecatan yang dikutip detikINET dari CNN.
Banyak karyawan percobaan di beberapa lembaga federal lain juga diberhentikan awal bulan ini. Mereka menerima surat yang juga mengatakan bahwa mereka diberhentikan karena kinerja yang tidak memadai.
PHK tersebut merupakan pukulan bagi NOAA yang sebenarnya telah lama kekurangan staf saat krisis iklim semakin parah dan cuaca ekstrem semakin sering terjadi. PHK dinilai akan semakin melumpuhkan kemampuan Amerika memperkirakan badai, tornado, dan cuaca ekstrem lain yang mahal dan mematikan.
Ahli meteorologi dan teknisi komputer di seluruh NOAA terkena dampak, termasuk di Divisi Penelitian Badai, di mana karyawan bekerja untuk meningkatkan akurasi prakiraan badai. Andrew Hazelton, seorang peneliti dengan gelar PhD dalam meteorologi, adalah salah satu karyawan yang diberhentikan.
Perannya adalah untuk mengevaluasi prakiraan badai dan meningkatkan fisika dalam model yang digunakan untuk melacak badai. “Saya menyukai meteorologi karena cuaca memengaruhi semua orang, dan selalu ada banyak hal untuk dipelajari,” kata Hazelton dalam biografinya di NOAA.
“Saat tumbuh besar di Florida, saya mengalami beberapa badai, dan saya sangat gembira karena dapat mempelajarinya dan menganalisisnya dalam karier saya,” tulisnya. Sayangnya kini, dia sudah dipecat.
(fyk/fyk)