Jakarta –
Jakarta Selatan melaporkan 860 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di wilayahnya selama empat bulan terakhir. Kasus DBD tersebar di 10 kecamatan di Jaksel.
Berdasarkan data yang diterima detikcom, sebanyak 82 kasus dilaporkan pada Januari lalu. Kasus DBD kemudian mengalami peningkatan di bulan setelahnya, di mana pada Februari dilaporkan 206 kasus DBD dan Maret 507 kasus. Hingga pertengahan April, telah dilaporkan 65 kasus.
“Bulan April terjadi penurunan kasus signifikan per 16 April hanya 65 kasus. Sementara bulan Maret ada 507 kasus dan Wilayah Jaksel sekarang berada diposisi keempat di bulan April,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selata Yudi Dimyati saat dimintai konfirmasi, Kamis (18/4/2024).
Kecamatan Kebayoran Baru melaporkan kasus DBD terbanyak se-Jakarta Selatan, yakni sebanyak 127 kasus. Kemudian disusul oleh Mampang Praparan yang melaporkan 111 kasus, Setiabudi 108 kasus, dan Kebayoran Lama 99 kasus.
Berikut ini sebaran lengkapnya:
1. Kebayoran Baru: 127 kasus
2. Mampang Prapatan: 111 kasus
3. Setiabudi: 108 kasus
4. Kebayoran Lama: 99 kasus
5. Jagakarsa: 94 kasus
6. Pesanggrahan: 88 kasus
7. Pasar Minggu: 80 kasus
8. Cilandak: 59 kasus
9. Pancoran: 54 kasus
10. Tebet: 40 kasus
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan kasus kematian DBD di Ibu Kota. Sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Hingga 16 April 2024, ada enam orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Rabu (17/4).
Secara keseluruhan, Ani melaporkan sebanyak 3.875 kasus DBD di Jakarta sejak awal 2024. Rinciannya adalah 310 kasus dilaporkan pada Januari dan 767 kasus pada Februari, 2.163 kasus pada Maret dan 635 kasus pada April.
Sementara itu, sebaran pasien meninggal dunia terdapat di Duren Sawit di Jakarta Timur, Kebayoran Lama di Jakarta Selatan, Tanah Abang di Jakarta Pusat, Tebet di Jakarta Selatan, dan Johar Baru di Jakarta Pusat.
(taa/aud)