
Jakarta –
Sebuah altar besar sedang dipersiapkan di Yerusalem, Israel untuk melakukan ritual persembahan sapi merah. Kabarnya, sapi tersebut akan dikurbankan saat Idul Fitri.
Sebelumnya diberitakan, Israel mengimpor lima ekor sapi merah dari Texas, Amerika Serikat. Sapi ini diyakini sebagai kunci untuk memenuhi nubuat (ramalan masa depan) Alkitab kuno. Tak hanya berkaitan dengan agama, peristiwa ini lebih menyangkut kepentingan politik Israel di Jalur Gaza yang didudukinya, sehingga menarik perhatian dunia.
Dalam sebuah video yang diposting Januari 2024 oleh situs Boneh Israel, Michael Samuel Smith, seorang pengkhotbah Kristen yang bekerja untuk menyampaikan nubuat tentang Bait Suci, mengatakan bahwa sapi merah yang mereka pelihara di Shiloh telah mencapai usia untuk dikurbankan.
“Ini adalah pertama kalinya dalam hampir 2.000 tahun seekor sapi merah berhasil lahir,” kata Smith dalam video tersebut.
“Kami masih berpendapat bahwa pengorbanan sapi merah pertama yang berhasil akan dilakukan pada musim semi tahun 2024 sekitar jangka waktu Paskah hingga Pentakosta,” sebutnya.
“Kami percaya Tuhan akan menyatakan diri-Nya melalui upaya peristiwa di masa depan ini. Ini benar-benar merupakan pertanda zaman, terutama bagi orang-orang Yahudi di Israel,” tambahnya.
Untuk diketahui, Paskah akan jatuh pada akhir bulan April, sedangkan Pentakosta jatuh pada pertengahan bulan Mei. Dikutip dari Al Jazeera, Aviv Tatarsky, peneliti senior di LSM Israel Ir Amim, mengatakan bahwa dalam teks-teks agama Yahudi, banyak rincian seputar pengorbanan dan pembakaran sapi merah yang tidak jelas.
Sejauh ini memang ada indikasi bahwa Temple Institute dan Uvne Jerusalem, kelompok aktivis Yahudi yang mendedikasikan diri untuk sebuah proyek pembangunan kuil ketiga di Yerusalem, sedang bersiap untuk mengorbankan seekor sapi merah dengan dukungan pemerintah Israel, menurut Ir Amim. Namun untuk waktu pastinya, masih simpang siur.
Sumber lain yang mengutip Alquds, tanggal yang tercatat dalam kitab yang diyakini kelompok Uvne Jerusalem untuk menyembelih sapi merah adalah hari kedua bulan Ibrani Nisan yang tahun ini jatuh pada 10 April 2024, dan tanggal ini berbarengan dengan perayaan Idul Fitri.
Foto: Al Jazeera
|
Bongkar Al-Aqsa dan Bangun Kuil
Kelompok ekstremis kuil mengandalkan fakta bahwa mengadakan ritual penyucian dengan sapi merah dapat membuka jalan untuk melakukan pembongkaran Masjid Al-Aqsa.
Menurut kitab-kitab Yahudi, sapi betina merah adalah sapi yang seluruhnya berwarna merah, tanpa cacat atau tanda apa pun, dan belum pernah digunakan untuk bekerja. Jenis sapi khusus ini diperlukan untuk proses ritual penyucian yang dijelaskan dalam Alkitab Ibrani.
Dalam tradisi Yahudi, pengorbanan sapi merah dirinci dalam Perjanjian Lama. Menurut teks tersebut, abu sapi betina merah digunakan dalam ritual penyucian orang Yahudi dari kotoran ritual, terutama yang pernah bersentuhan dengan jenazah. Sapi merah merupakan simbol kesucian dan pemulihan kebersihan ritual dalam tradisi Yahudi.
Proses penyucian ini dianggap perlu bagi masyarakat untuk mengikuti aktivitas keagamaan tertentu, seperti memasuki kuil di Yerusalem atau mengikuti upacara keagamaan tertentu.
Warga Israel percaya bahwa persiapan dan pengorbanan sapi merah merupakan prasyarat untuk pembangunan kembali Kuil Sulaiman Ketiga di Yerusalem, tempat Masjid Al Aqsa berdiri saat ini.
Rencana ritual kurban sapi merah dipandang sebagai simbol provokatif oleh umat Islam di seluruh dunia, terutama karena hal ini digembar-gemborkan di tengah genosida yang sedang berlangsung di Palestina.
Simak Video “Israel Akan Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al-Aqsa saat Ramadan“
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)