Jakarta –
Pasangan kakek dan nenek di Jepang ini menyentuh hati banyak orang karena kegigihannya. Meski telah renta, mereka tetap semangat selama 45 tahun menjual kroket.
Usia bukan menjadi penghalang bagi pasangan lansia di Jepang satu ini. Meski usia tak lagi muda dan tubuh terlihat rentan, pasangan ini tetap semangat berjualan.
Melalui unggahan video TikTok dari akun @pharapeko_kc, momen pasangan lansia yang sedang berjualan ini mencuri perhatian. Mereka menawarkan kroket di sebuah gerai kecil.
Nama gerai kroket milik pasangan kakek nenek ini adalah Youfu Souzai Aba atau secara harfiah berarti ‘Lauk ala Barat Aba’. Gerainya kecil yang bagian dalamnya langsung terhubung dengan dapur.
pasangan lansia jualan kroket Foto: TikTok @harapeko_kc
|
Proses pembuatan kroket di Youfu Souzai Aba ini juga masih manual. Pasangan lansia ini sangat cekatan membuat semua kroket yang ditawarkan.
Dalam videonya terlihat bahwa sang kakek sedang menyelimuti adonan kroket dari kentang itu menggunakan tepung roti. Kemudian, kakek itu juga memasukkan kroket ke dalam minyak panas.
Sayangnya, kakek penjual kroket ini tak diketahui nama dan usianya. Namun, terlihat seperti sudah lebih dari 90 tahunan.
Kakek penjual kroket ini masih tampak bugar menawarkan kroket tersebut untuk para pelanggan. Sayangnya, sang istri sudah tampak rentan, tubuhnya juga bungkus. Mereka dibantu oleh seorang pria dalam menjual kroket itu.
pasangan lansia jualan kroket Foto: TikTok @harapeko_kc
|
Menurut informasi yang dibagikan, Youfu Souzai Aba ini telah berusia 45 tahun. Artinya, gerai kroket ini telah beroperasi sejak 1979. Gerainya buka sejak pukul 10.00 – 19.00
Cita rasa kroket yang ditawarkan sangat lezat. Selain isian daging, kroket telur juga tak kalah enak rasanya. Harga yang ditawarkan juga terbilang murah, sekitar 100 – 200 Yen (Rp 10.275 + Rp 20.550).
pasangan lansia jualan kroket Foto: TikTok @harapeko_kc
|
Sebelumnya, penjual makanan lansia memang sering terlihat di Jepang. Salah satunya ada seorang nenek di Jepang berusia 101 tahun yang masih aktif menjadi chef di restoran miliknya.
Nenek tersebut mengelola Ramen Ginkatei yang berlokasi di Fujioka, prefektur Gunma, Jepang. Ia masih bekerja selama 1 jam setiap harinya dengan 5-6 hari dalam seminggu.
(yms/odi)