Jakarta –
Candra, fotografer di lereng Merapi, berbagi kisahnya saat memotret wisatawan selama libur panjang. Pendapatannya meningkat berkat tingginya permintaan.
Candra Putra (27) pagi-pagi sudah bergegas meninggalkan rumahnya di Banjarsari, Glagaharjo, Cangkringan. Berbekal tas berisi lensa dan kamera dia pacu kendaraannya menuju spot Jembatan Kali Kuning, Pakem.
Dengan kecepatan konstan, dia sampai hanya sekitar 15 menit setelah keluar rumah. Lalu dia parkirkan motornya di depan warung lantas memesan secangkir kopi. Rokok di sakunya pun diraih, dia bakar. Asap langsung mengepul dari bibirnya.
Sesekali dia mengecek layar ponselnya. Berharap segera ada panggilan untuk memotret para turis. Maklum, musim libur panjang seperti saat ini menjadi berkah. Seperti petani, libur panjang waktunya dia panen. Dari pagi hingga terbenam matahari, tak putus-putus rezeki.
Rabu (29/1) pagi itu kopinya belum juga habis. Waktu juga belum menunjukkan pukul 07.00 WIB. Tapi dia sudah harus bersiap memotret wisatawan yang menyewa jip.
Bergegas dia pasang perangkat kameranya. Lensa yang sesuai dan tak lupa kartu memori. Segera dia atur kameranya, kecepatan rana, diafragma, iso. Dia atur sedemikian rupa agar foto yang dihasilkan memuaskan bagi wisatawan yang jauh-jauh berlibur dan menikmati indahnya lereng Merapi.
“Memang kalau libur panjang seperti ini tugas memotret wisatawan cukup banyak. Bisa motret dari pagi sampai sore. Ini sudah berangkat 3 kali,” kata Candra saat berbincang dengan detikJogja, Rabu (29/1/2025).
Wisatawan menikmati wahana jip wisata lava tour Merapi di Jembatan Kali Kuning, Pakem, Sleman, Rabu (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
|
Candra bilang, tugasnya sebagai fotografer tergantung siapa yang booking. Makin banyak yang menyewa jasa jip lava tour kesempatan foto laku terjual makin tinggi.
“Ini tergantung dari jipnya yang booking kita, nanti kita juga cetak foto. Jadi ada yang sudah satu paket sama jip,” katanya.
Tak hanya di spot Jembatan Kali Kuning, dia juga harus ikut di sepanjang rute. Terutama di destinasi wisata ikonik seperti batu alien dan bunker Kali Adem.
“Ini biasanya sekali jalan tergantung jumlah jipnya, kalau banyak ya ada beberapa orang,” sebutnya.
Di Januari ini, setidaknya dia menjadi momen bahagia baginya. Banyak wisatawan yang membeli fotonya. Sekali cetak foto di harga Rp 10 ribu per lembar.
“Minggu kemarin berangkat 3 hari bayaran Rp 3 juta,” katanya.
Candra bilang, tugasnya sebagai fotografer tergantung siapa yang booking. Makin banyak yang menyewa jasa jip lava tour kesempatan foto laku terjual makin tinggi.
“Ini tergantung dari jipnya yang booking kita, nanti kita juga cetak foto. Jadi ada yang sudah satu paket sama jip,” katanya.
Tak hanya di spot Jembatan Kali Kuning, dia juga harus ikut di sepanjang rute. Terutama di destinasi wisata ikonik seperti batu alien dan bunker Kali Adem.
“Ini biasanya sekali jalan tergantung jumlah jipnya, kalau banyak ya ada beberapa orang,” sebutnya.
Di Januari ini, setidaknya dia menjadi momen bahagia baginya. Banyak wisatawan yang membeli fotonya. Sekali cetak foto di harga Rp 10 ribu per lembar.
“Minggu kemarin berangkat 3 hari bayaran Rp 3 juta,” katanya.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri tak memungkiri pada momen libur panjang ini banyak wisatawan yang melakukan reservasi. Dari 1.500 armada, hampir setiap hari keluar melayani wisatawan.
—
Baca artikel selengkapnya di detikJogja
(msl/fem)