
Jakarta –
Roket SpaceX milik Elon Musk meledak beberapa menit setelah lepas landas. Akibatnya ratusan penerbangan di AS mengalami gangguan.
Melansir Metro, roket tersebut menerbangkan puing-puing dari Texas tempat peluncurannya, hingga sejauh Kepulauan Turks dan Caicos di Karibia. Ini mengganggu sekitar 240 penerbangan, menurut Badan Penerbangan Federal AS (FAA) pada hari Jumat (7/3).
Secara khusus, kegagalan Starship pada hari Kamis (6/3) menyebabkan 171 penundaan keberangkatan dengan rata-rata 28 menit, 28 pengalihan, dan 40 pesawat tertahan di udara selama rata-rata 22 menit dengan aktivasi Debris Responsive Area FAA. Starship adalah komponen penting dalam misi Musk untuk mendaratkan manusia di Mars.
Badan federal tersebut juga mengeluarkan perintah penghentian darat selama lebih dari satu jam di Bandara Internasional Miami, Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood, Bandara Internasional Palm Beach, dan Bandara Internasional Orlando di Florida.
Tidak ada yang terluka dalam ledakan uji peluncuran kedua SpaceX dalam waktu lebih dari sebulan. Uji terbang ketujuh Starship meledak pada 16 Januari dan mengotori Kepulauan Turks dan Caicos dengan puing-puing.
Sememntara itu, bos SpaceX yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya di Gedung Putih untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pemerintahan Trump, mengatakan ledakan pada hari Kamis itu adalah ‘kemunduran kecil’.
“Pesawat berikutnya akan siap dalam 4 hingga 6 minggu,” tulis Musk di platform X.
Ledakan dan gangguan penerbangan yang Starship terjadi lebih dari sebulan setelah jet regional American Airlines dan helikopter Black Hawk bertabrakan di udara dan mengakibatkan bencana penerbangan terburuk di AS sejak 2001. Banyaknya kecelakaan pesawat kecil di seluruh AS baru-baru ini juga membuat warga Amerika khawatir tentang perjalanan udara.
Ratusan karyawan FAA dilaporkan menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja pada pertengahan Februari dari email ‘perintah eksekutif’ setelah Presiden Donald Trump berjanji akan memecat pengontrol lalu lintas udara yang tidak kompeten secara mental untuk pekerjaan tersebut.
(ask/ask)